Jakarta (ANTARA News) - Bagi rakyat Indonesia, terutama kaum perempuan, Ibu Negara Ani Yudhoyono adalah teladan yang pantas dan layak diikuti baik dari sikap, tutur kata serta pemikiran dan kepeduliannya terhadap masyarakat.
Sikap ramah dan tutur kata yang lembut menjadikan dirinya sebagai Ibu Negara yang disayangi dan dibanggakan. Begitu pula pemikiran dan kepedulian terhadap masyarakat yang dituangkannya dalam berbagai program seperti Indonesia Pintar, Indonesia Sehat, Indonesia Hijau dan Indonesia Kreatif.
Sikap dan tanggung jawab sebagai Ibu Negara ini ternyata terbentuk dari kekaguman Ani Yudhoyono terhadap ibundanya Sunarti Sri Hadiyah terutama dalam membangun keluarga dan membesarkan serta mendidik kedua putranya.
Dalam wawancara khusus dengan Kantor Berita ANTARA pekan lalu di Istana Negara Jakarta, Ibu Negara yang bernama lengkap Kristiani Herrawati dengan penuh senyum menceritakan ketegaran Ibundanya dalam mengurus dan mendidik tujuh orang anak.
"Jadi tentu saja saya melihat ketegaran seorang ibu, kasih sayang yang diberikan oleh seorang ibu baik kepada suaminya, putra-putrinya. Itu yang menjadi panutan saya," kata putri ketiga pasangan suami istri Letnan Jenderal Sarwo Edhie Wibowo (Alm) dan Hj. Sunarti Sri Hadiyah ini.
Ani Yudhoyono, yang juga kerap disapa Ibu Ani, masih sangat berkesan dengan sikap Ibundanya dalam mengajari putra-putrinya untuk bersopan santun, patuh kepada orang tua, menata rumah tangga serta mengajari masak memasak.
"Bagaimana seorang ibu pada waktu itu menunggui putra-putrinya belajar. Jadi orang tua pada waktu itu tidak hanya menuntut bahwa kamu harus nilainya baik, tapi ibu menunggui kami bagaimana pelajarannya sudah dikerjakan atau belum. Itu adalah tugas dari ibu. Jadi inilah yang saya adopsi. Saya belajar tidak jauh kemana-mana dari ibu saya sendiri," katanya.
Kristiani Herrawati yang lahir di Yogyakarta, 6 Juli 1952 menikah dengan Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 30 Juli 1976. Saat itu, Susilo Bambang Yudhoyono baru saja dilantik menjadi Perwira TNI dan menjadi lulusan terbaik Akademi Militer, di Magelang.
Mengacu kepada perjuangan dan ketegaran Ibundanya, Ani Yudhoyono membangun rumah tangga dan keluarganya dengan penuh kasih sayang dan tanggung jawab, baik sebagai istri dan ibu dua orang putra.
"Saya kira memang seorang ibu atau istri mempunyai peran yang sebetulnya cukup banyak. Akan tetapi ini sama dengan keluarga-keluarga lain, ibu-ibu yang lain. Kalau seorang istri itu tentu saja mempunyai multi peran, adakala dia harus tampil sebagai pendamping suami, adakala dia harus tampil sebagai ibu dari anak-anak, kemudian dia juga sebagai anggota dari masyarakat. Itu juga harus dia perankan," katanya.
Dalam mengatur keluarga, Ibu Ani juga berbagi tugas dengan Pak SBY, sapaan akrab Susilo Bambang Yudhoyono. Mereka berdua terikat dalam suatu komitmen yang kuat untuk menciptakan keluarga harmonis.
"Itu juga menuntut peran dari semua anggota keluarga, bukan hanya istri yang harus menciptakan keharmonisan dalam keluarga, tidak, tapi suami, anak-anak harus ikut dalam peran itu sehingga betul-betul akan tercipta. Dan tentu saja dalam keluarga harus ada saling sayang menyayangi, caring and sharing, saling memperhatikan, saling tolong-menolong sehingga bisa tercipta suatu kondisi yang amat baik. Nah itu yang menurut saya yang harus diperhatikan," kata Ibu Ani.
Sementara mengenai kiatnya dalam mengasuh dan mendidik dua putranya yaitu, Kapten Inf Agus Harimurti Yudhoyono, yang menikah dengan Annisa Larasati Pohan tahun 2005, dan Edhie Baskoro Yudhoyono, ia mengatakan, selalu memperhatikan pendidikan kedua anaknya dengan sangat sungguh-sungguh.
"Tetapi sebetulnya saya keep in touch dalam pendidikan anak. Saya dan bapak. Dan terutama adalah ibu rumah tangga atau saya sendiri. Pada waktu mereka masih kecil saya memberikan tentu saja perhatian, kasih sayang kepada anak-anak. Jadi tentu saja perhatian saya sangat penuh kepada anak-anak, memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk berkreativitas menyampaikan kreativitasnya seperti apa," katanya.
Dalam keluarga, Ibu Negara dan Presiden SBY juga selalu berusaha memberikan kesempatan pada kedua putranya untuk menyampaikan apa keinginan mereka.
"Jadi sekarang satu menjadi seorang militer, itu pun merupakan pilihannya sendiri. Kita hanya mendorongnya dan satu lagi terjun ke dunia politik. Ya itu juga pilihannya sendiri, kita hanya mendorong dan memberikan semacam dorongan dan fasilitas yang diperlukan anak-anak," katanya.
Kristiani Herrawati Susilo Bambang Yudhoyono yang lebih dikenal dengan Ibu Ani Bambang Yudhoyono adalah Ibu Negara keenam Republik Indonesia sejak suaminya Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono dilantik sebagai Presiden Republik Indonesia pertama pilihan rakyat pada 20 Oktober 2004.
Sempat menjadi mahasiswa kedokteran di Universitas Kristen Indonesia, tetapi pada tahun ketiga memutuskan meninggalkan sekolah dan menikah dengan Susilo Bambang Yudhoyono di tahun 1976. Tetapi dengan semangat It`s never too late to learn", Ibu Ani melanjutkan kuliahnya di Universitas Merdeka dan lulus dengan gelar Sarjana Ilmu Politik di tahun 1998.
(D012/T010/B010)
Oleh Oleh Dody Ardiansyah
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010