Saya ingin film ini mengangkat sejarah dan budaya masyarakat Bangka Belitung.

Pangkalpinang (ANTARA) -
Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan kembali mempromosikan destinasi wisata sejarah dan keindahan alam Babel melalui film layar lebar, sebagai langkah meningkatkan kunjungan wisatawan di negeri serumpun sebalai itu.

"Saya ingin film ini mengangkat sejarah dan budaya masyarakat Bangka Belitung," kata Gubernur Kepulauan Babel, Erzaldi Rosman Djohan di Pangkalpinang, Kamis.

Ia mengatakan pembuatan film yang akan diproduksi MNC Pictures mengambil lokasi di Bangka Belitung. Film komedi romantis, drama romance treasure island, drama adventure, dan collosal historic mengangkat kisah putri Cina dan bajak laut.

Baca juga: Gubernur Babel tanam 1.000 pohon buah di destinasi wisata Bukit Kejora

Film akan menampilkan kesederhanaan para nelayan dan beberapa lokasi destinasi yang belum maksimal diketahui masyarakat Indonesia.

"Nanti kami akan survei untuk kegiatan lokasi syutingnya. Baik di Bangka maupun di Belitung," ujarnya.

Menurut dia lokasi film mengangkat putri China dan Bajak Laut di Pulau Bangka seperti Bukit Pinteir, Pan Semujur, Bukit Bebek, Cafe Laterase, Danau Kaolin, hutan mangrove, dan lainnya. Sementar itu, lokasi di Pulau Belitung hanya di Pulau Siliuk.

"Film ini tidak hanya mengangkat sejarah, budaya dan keindahan destinasi wisata alam, tetapi film ini juga akan mengangkat tentang kuliner, seperti lempah kuning," katanya.

Baca juga: ISI Denpasar promosikan objek wisata Desa Pujungan

Ia menambahkan berdasarkan. informasi dari pihak MNC sudah disiapkan tujuh pemain utama dan 10 kru. Rencananya akan ada 5 episode dan sudah menyiapkan artisnya seperti Iqbal Ramadhan Teuku Rasya Angga Yumanda, Caitlin Galderman, Beby Tsabina, serta kandidat talent lainnya.

"Di film ini saya ingin MNC juga memasukkan lada Babel yang merupakan komoditas khas daerah yang dikembangkan secara turun temurun oleh masyarakat di negeri serumpun sebalai ini" katanya.

Pewarta: Aprionis
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020