Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah di pasar spot antarbank Jakarta Rabu sore stabil diatas 9.000 per dolar AS karena pelaku pasar masih menahan diri untuk mengambil posisi sehingga pergerakan rupiah berada dalam kisaran sempit.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar melemah lima poin ke posisi 9.010/9.020 per dolar AS dibanding penutupan hari sebelumnya 9.005/9.015 per dolar AS.

Analis Valas PT Bank Mega Tbk, Rully Nova di Jakarta, Rabu mengatakan, rupiah memang diposisikan di atas angka 9.000 per dolar agar pelaku bisnis orientasi ekspor tidak mengeluh.

Para eksportir agak mengeluh karena sulit menetapkan harga jual produknya, setelah rupiah terus bergejolak menguat, katanya.

Rupiah, menurut Rully, idealnya memang berada pada angka 9.200 sampai 9.500 per dolar, sehingga baik eksportir maupun importir dapat melakukan kegiatan usaha dengan baik.

Namun aliran dana asing yang masih terus masuk mendorong rupiah menguat hingga mencapai 9.000 per dolar bahkan sempat menembusnya, meski Bank Indonesia (BI) berada di pasar, katanya.

Ia mengatakan, aktifnya pelaku asing bermain di pasar domestik, karena Indonesia dinilai masih dapat memberikan nilai tambah yang lebih baik ketimbang di negara Asia lainnya.

Selain pertumbuhan eknomi yang terus membaik, juga selisih bunga rupiah terhadap dolar masih tetap tinggi, ujarnya.

Investasi asing di Indonesia, menurut dia mendorong rupiah dan saham menguat yang menunjukkan faktor makro ekonomi Indonesia terus tumbuh.

"Kami optimis rupiah akan kembali menyentuh level 9.000 per dolar bahkan di bawah angka tersebut, karena sentimen positif pasar yang makin kuat," katanya.

Ia mengatakan, faktor utama meningkatnya investasi asing dalam jangka pendek di dalam negeri, karena krisis yang terjadi di Thailand mengakibatkan investor asing mengalihkan dananya ke pasar domestik.

Bertambahnya investasi itu akan terus memicu rupiah bertambah hingga berada jauh di bawah angka 9.000 per dolar, ucapnya.

(T.H-CS/A011/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010