Los Angeles (ANTARA News) - Paul McCartney, Rabu WIB, mengatakan akan merilis lagi katalog pasca Beatles ekstensifnya melalui label independen Concord Music Group, yang berarti tidak lagi terikat kontrak dengan distributornya dulu, EMI Group yang sedang berjuang mempertahankan bisnisnya.

Concord yang berbasis di Los Angeles itu sebelumnya telah merilis album McCartney "Memory Almost Full" pada 2007, selain album hibrida CD/DVD-nya "Good Evening New York City" pada 2009.

Kedua album itu didistribusikan di bahwa merek Hear Music, yang merupakan kemitraan Starbucks Corp dengan Concord yang spesialisasinya merilis album jazz dan R&B yang dimiliki produser tv veteran Norman Lear.

EMI Group PLC menangani tembang-tembang Paul -- baik sebagai penyanyi solo maupun sebagai figur utama band Wings -- di bawah lisensi eksklusif.

Mendekati berakhirnya kontrak, McCartney mengalihkan sekitar dua lusin albumnya kepada Concord.

Concord mengatakan rerilis pertamanya, album "Band on the Run" dari band Wings yang bertengger di puncak tangga nada 1973, akan dikeluarkan Agustus nanti dengan sejumlah lagu bonus.

"Sejak dirilisnya 'Memory Almost Full' pada 2007 saya telah membina hubungan yang baik dengan Concord dan menikmati kecintaan kita kepada musik," kata McCartney dalam satu pernyataan tertulisnya.

Pengumuman ini bertautan dengan HUT ke-40 peluncuran album solo pertama McCartney, "McCartney," yang menampilkan nomor klasik "Maybe I'm Amazed."

Kontrak baru itu tidak mempengaruhi hubungan bisnis EMI dengan the Beatles.

Perusahaan rekaman Inggris ini merilis kembali versi master album Fab Four yang digembar-gemborkan September lalu.

Sampai Januari lalu, peluncuran kembali itu telah berhasil menjual 13 juta kopi album.

EMI, yang dimiliki Terra Firma, dihadapkan sampai pertengahan Juni nanti untuk meningkatkan suntikan dananya agar bisnisnya pulih dari belitan utang.

Seorang wakil EMI menolak mengomentari hal ini.

Pekan lalu Concord mengatakan akan membeli Rounder Records, yang diantaranya merekam musisi Alison Krauss. (*)

Reuters/Jafar

Pewarta: Ricka Oktaviandini
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010