"Dari 16 BUMN publik, sebanyak 12 perusahaan diantaranya mencatat performa yang sangat baik dalam hal likuiditas saham, kapitalisasi pasar dan kinerja keuangan," kata Equity Capital Market PT Danareksa Chandra Pasaribu, pada diskusi "Membedah Kinerja BUMN di Pasar Modal, di Jakarta, Rabu.
Menurut Chandra, dalam lima tahun terakhir, tingkat pengembalian modal (ROE), tingkat pengembalian aset (ROA), dan tingkat profitabilitas perusahaaan-perusahaan BUMN lebih unggul dibandingkan swasta.
"Perbandingan pertumbuhan laba bersih dari BUMN ternyata masih lebih baik, demikian juga dari setoran dividen yang bisa mencapai rata-rata 45 persen," kata Chandra.
Menurutnya, deviden pay out ratio BUMN umumnya jauh lebih tinggi, dan secara konsiten disetor kepada pemerintah dan pemegang saham lainnya, dibandingkan dividen yang dibagikan perusahaan swasta kepada pemegang saham.
Dari sisi kapitalisasi pasar, ke-16 BUMN menguasai hampir 30 persen total kapitalisasi pasar saham, sedangkan dari tingkat kewajiban terhadap modal (DER), BUMN memiliki rasio lebih rendah dan terus menurun dalam lima tahun terakhir.
"Ini menggambarkan bahwa kemampuan melunasi utang sangat tinggi, sebagai cerminan bisnis perusahaan BUMN pada posisi yang sehat," tegas Chandra.
Dengan rasio-rasio lebih bagus in, BUMN memiliki leverage tinggi dalam meningkatkan nilai pemegang saham, namun pertumbuhan assetnya sedikit di bawah non-BUMN, akibat strategi pertumbuhan yang lebih konservatif dibandingkan swasta.
BUMN juga unggul dalam tata kelola perusahaan (GCG) yang semakin membaik, transparan dan bahkan menyamai perusahaan swasta.
"Ada lompatan yang jauh dalam hal transparansi dibanding puluhan tahun lalu," katanya.
Direktur Utama PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Kahlil Rowter menyebut keunggulan BUMN ini membuatnya bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.
"Tingginya performa BUMN juga didorong karena perusahaan banyak bergerak pada kompetensi bisnis inti sebagai awal penugasan dari pemerintah," ujarnya sembari menunjuk PT Telkom yang sukses menguasai layanan seluler nasional melalui anak usahanya. (*)
R017/H-CS/AR09
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010