Jalur KA dari Kayu Tanam hingga Padang Panjang selama ini menjadi kendala dalam proses reaktivasi karena tingkat kemiringannya yang curam. Tapi kalau jalur ini tembus, akan sangat besar manfaatnya
Padang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat berharap Kementerian Perhubungan (Kemenhub) kembali mengaktifkan jalur Kereta Api (KA) Padang-Padang Panjang di Lembah Anai untuk mengurangi kemacetan di jalan raya.
"Jalur KA dari Kayu Tanam hingga Padang Panjang selama ini menjadi kendala dalam proses reaktivasi karena tingkat kemiringannya yang curam. Tapi kalau jalur ini tembus, akan sangat besar manfaatnya," kata Kepala Dinas Perhubungan Sumbar, Heri Nofiardi di Padang, Rabu.
Ia mengatakan usulan untuk reaktivasi "jalur sulit" itu sudah disampaikan ke Kemenhub sejak 2017. Kajian untuk rencana aktivasi juga sudah pernah dilakukan. Namun hingga saat ini prosesnya belum berjalan.
Baca juga: Kereta Api Padang-Padang Panjang terkendala ketersediaan lokomotif
Heri menyebut jalur di Lembah Anai itu memang istimewa. Saat dibangun Belanda sebagai sarana transportasi bagi batu bara dari Sawahlunto, jalur itu dilengkapi dengan rel bergigi yang hanya bisa dilewati oleh lokomotif khusus. Saat ini pabrik lokomotif bergigi itu sudah tidak ada lagi sehingga kereta yang bisa melewati jalur itu juga sudah tidak ada.
"Ada rencana untuk memodernisasi sistem jalur itu. Namun karena jalur kereta api itu sudah masuk dalam rangkaian situs Warisan Budaya UNESCO Tambang Batu bara Ombilin Sawahlunto, maka ada kendala tersendiri pula," ujarnya.
Namun ia menilai jika jalur itu bisa diaktifkan kembali, maka jalur ke Padang-Padang Panjang-Bukittinggi hingga Payakumbuh, kemudian jalur Padang-Padang Panjang-Solok terus ke Sawahlunto dan Sijunjung juga bisa diaktifkan.
Baca juga: Padang Panjang rancang kereta gantung
"Ini akan bisa mengurangi kendaraan di jalan raya karena konsentrasi terpecah ke transportasi KA," ujarnya.
Saat ini jalur lintas Sumatera yang melintasi Padang-Padang Panjang-Bukittinggi-Payakumbuh terus ke Riau sudah sangat padat, terutama waktu libur hari-hari besar atau Lebaran.
Saat Lebaran jarak 120 kilometer dari Padang ke Payakumbuh terpaksa harus ditempuh sampai 12 jam karena macet parah.
Baca juga: Wagub Sumbar harapkan kereta Padang-Pulau Air tunjang pariwisata
Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020