Ouagadougou (ANTARA News) - Pasangan Italia, Sergio Cicala dan Filomena Kabouree yang ditahan sayap Al Qaeda di Afrika Utara, Selasa, mengaku diperlakukan baik selama empat bulan ditahan.

Namun, mereka mengkhawatirkan nasib dua orang Spanyol yang masih ditahan kelompok yang sama akibat kondisi panas gurun pasir.

Sergio Cicala dan Filomena Kabouree mengimbau negara-negara Eropa bekerja sama lebih erat dengan negara-negara Afrika dalam memerangi kelompok-kelompok pendukung Al Qaeda yang dituding kerap terlibat dalam aksi penculikan.

"Terus terang, kami diperlakukan dengan baik. Kami tidak pernah diikat," kata Kabouree.

Pengakuan itu baru pertama kali keluar dari mulut Kabouree sejak dia dan suaminya dibebaskan di Mali pekan lalu.

Dia dan suami diberi makan yang cukup. "Kami bahkan diberi roti dan susu untuk sarapan pagi. Mereka juga memberi makan apapun yang mereka makan."

"Satu-satunya masalah (bagi kami) adalah panas," kata wanita asal Burkina Faso itu.

Akhir tahun lalu, dua warga Italia, tiga pekerja kemanusiaan Spanyol dan seorang warga Prancis diculik dalam serangan terpisah di Mauritania dan Mali.

Warga Prancis dan seorang perempuan warga Spanyol sudah dibebaskan. (R013/Z002)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010