Boyolali (ANTARA) - Kepala Polda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi menyebutkan TNI-Polri telah siap mendukung pemerintah daerah dalam penanganan bencana erupsi Gunung Merapi yang kini statusnya naik dari waspada (level II) ke siaga (level III).
Untuk menghadapi bencana erupsi Gunung Merapi, sektor yang memimpin yakni Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sedangkan TNI-Polri siap membantu terkait dengan sarana prasarana yang ada, kata Kapolda disela acara kunjungan di lokasi tempat penampungan pengungsian sementara (TPPS) Desa Tlogolele Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali, Jateng, Rabu.
"Kami dengan jajaran Polda Jateng terutama Polres Boyolali telah menyiapkan beberapa sarana prasarana sesuai atas petunjuk dari BNPB, manakala situasi Gunung Merapi meningkat," kata Kapolda.
Selain itu, kata Kapolda yang tidak kalah pentingnya adalah menyiapkan kesehatan masyarakat. Jadi sarana prasarana, protokol kesehatan dan sebagainya sudah disiapkan, dan didukung dengan Bidang Dokkes Polda Jateng yang akan turun piket.
Baca juga: Aktivitas seismik dan deformasi Merapi terus alami peningkatan
Baca juga: Pemkot Magelang siapkan bantuan tempat pengungsian warga Gunung Merapi
"Terutama pergelaran personel yang tidak lepas dari kearifan lokal teman-teman relawan warga setempat. Karena, relawan kearifan lokal yang mengetahui secara pasti seluk beluk medan di daerahnya," kata Kapolda.
Menurut Kapolda TNI-Polri akan mendukung penuh kegiatan tersebut baik itu, dari pasukan Samapta maupun Satuan Brimob.
Kapolda melihat apa yang sudah dilakukan sudah tertata mekanismenya, baik sarana prasarana, jalur evakuasi, maupun yang mengawaki kegiatan.
"Hal ini, tinggal kita berdoa semoga situasi Gunung Merapi tidak sampai ada tingkat bahaya dan sebagainya. Yang jelas yang diutamakan keselamatan dan kesehatan masyarakat terkait bencana erupsi Merapi ini," Kata Kapolda.
Kapolda bersama jajarannya antara lain Dirlantas, Dirsabhara, Kabid Dokkes, Karolog, Dansat Brimob, Kabid Propam dan Kabid Humas telah menyerahkan bantuan sembako kepada para pengungsi di Desa Tlogolele.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boyolali Bambang Sinung Harjo mengatakan kondisi Gunung Merapi sejak tanggal 5 November 2020 pukul 12.00 WIB statusnya meningkat dari waspada (level II) ke siaga (level III).
Selain itu, kata Bambang, kondisi Merapi hingga Rabu ini, memang ada terjadi guguran lava, tetapi masih aman dan terkendali.
Kendati demikian, Pemkab Boyolali telah mempersiapkan seluruhnya dalam penanganan bencana erupsi Gunung Merapi di wilayah Boyolali, hal ini, seperti juga yang disampaikan oleh bapak Kapolda Jateng.
"Kami telah menyiapkan 125 ribu masker, logistik, sarana pendukung aturan sudah ada surat pernyataan Bupati Boyolali melalui SK Siaga Darurat Penanganan Bencana Erupsi Merapi. Kami juga didukung BNPB secara administrasi sudah ada," kata Bambang.
Menurut Bambang, wilayah Boyolali yang terdampak erupsi Merapi saat ini di Desa Tlogolele ada tiga dukuh yakni Stabelan, Takeran dan Belang yang sudah mengungsi. Desa Klakah ada empat Dukuh yakni Sumber, Bangusari, Bakalan, dan Klakah Duwur, sedangkan Desa Jrakah ada dua yakni Sepi dan Kajor. Total ada sembilan dukuh.
Jumlah pengungsi di Desa Tlogolele sebanyak 133 jiwa, dan Klakah baru 16 jiwa. Jumlah itu, akan bertambah lagi warga yang rentan akan digeser ke tempat penampungan pengungsi sementara (TPPS) yang telah disiapkan.*
Baca juga: Kapolda kunjungi lokasi pengungsian bencana erupsi Merapi
Baca juga: PMI Pusat serahkan bantuan kendaraan operasional ke Pemkab Sleman
Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020