Bandung (ANTARA News) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Barat akan menampilkan sejumlah maestro seni dan budaya dari daerah tersebut di berbagai pentas, baik nasional maupun internasional, secara rutin.

"Para maestro kesenian Jabar akan mendapat kesempatan manggung minimal sekali dalam setiap akhir bulan," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jawa Barat H Herdiwan di Bandung, Senin.

Terakhir, Disbudpar Jawa Barat menampilkan sepuluh maestro tembang dan kawih sunda di Anjungan Jawa Barat Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dengan tema "Parade Bentang Tembang Nganteur Katineung Ku Hariring Parahyangan".

Para maestro yang diberikan kesempatan tampil minggu lalu tersebut adalah juru kawih Euis Komariah, Ida Rosida, Mamah Dasimah, Neneng Diar, Neneng Fitri, Yus Wiradiredja, Ujang Supriatna, Sony Riya Windya, Atang Warsita, dan Ganjar.

Pemda Jabar Jabar juga memberikan kesempatan kepada maestro seninya tampil di ajang internasional, seperti pada peringatan perayaan HUT Konperensi Asia Afrika.

Pada kesempatan di TMII, para maestro membawakan 15 tembang dan acara terakhir ditampilkan wayang golek dengan dalang Apep Hudaya.

Tampilnya para maestro itu, kata Herdiwan merupakan kemajuan kesenian Jabar sekaligus meningkatnya semangat memajukan kesenian dan musik Jawa Barat.

"Cukup banyak anak muda yang hadir menyaksikan aksi para maestro," katanya.

Sementara itu Kepala Balai Pengelolaan Anjungan Jawa Barat (TMII) Nunung Sobari menyebutkan, kegiatan pentas para Maestro itu merupakan bagian dari penyambugan Ulang Tahun TMII.

"Aksi mereka bisa disebut `parade bentang`, karena memang yang tampil merupakan maestro-maestro yang menjuarai tembang dan kawih Sunda," kata Nunung Sobari.

Para maestro itu tak hanya menyanyikan lagu khas Sunda, namun juga menyanyikan lagi-lagi Islami.

"Lagi Islami bukan hanya sebagai tontonan saja tapi juga sebagai tuntunan bagi kita semua," katanya.

Nunung mengatakan, anjungan Jawa Barat di TMII merupakan tempat seniman bisa mengapresiasikan kesenian dan kebudayaan, sekaligus menjadi tempat untuk melestarikan kesenian dan budaya daerah.

"Yang hadir banyak generasi muda, semoga ini sebagai pertanda bahwa kesenian tradisi tidak dilupakan begitu saja oleh generasi penerus bangsa ini," kata Kepala Anjungan Jabar di TMII itu menambahkan.

(U.S033/S018/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010