Jakarta (ANTARA News) - Bank Danamon pada kuartal pertama 2010 membukukan laba bersih konsolidasi setelah pajak Rp701 miliar, naik 78 persen dibandingkan Rp393 miliar pada tahun sebelumnya.
Presiden Direktur Bank Danamon Sebastian Parades di Jakarta Kamis mengatakan, pencapaian ini didukung oleh pertumbuhan dalam pendapatan operasional, marjin yang sehat dan cost of credit (biaya bunga kredit) yang membaik.
"Dalam tiga bulan pertama di tahun 2010 Danamon mencatatkan kinerja keuangannya yang terbaik selama ini, dan merupakan awal dari kinerja yang luar biasa tahun ini," kata Sebastian Paredes.
Di kuartal pertama 2010, Danamon kembali mendapatkan momentum bisnis yang positif; suatu titik balik yang penting setelah krisis global di tahun 2009 lalu.
"Kredit kami terus tumbuh dan cost of credit kami telah membaik secara substansial turun 24 persen. Hal ini menandakan prospek yang sangat baik bagi Danamon di kuartal-kuartal mendatang," lanjutnya.
Kinerja keuangan Danamon yang kuat juga didukung oleh peningkatan sebesar 36 persen pada pendapatan operasional bersih yang mencapai Rp1,622 triliun dari Rp1,190 triliun di kuartal pertama 2009, Cost to Income Ratio yang membaik mencapai 47,5 persen dari 50,6 persen di kuartal sebelumnya.
Danamon mampu menjaga marjin bunga bersihnya (Net Interest Margin/NIM) yang mencapai 12,6 persen per akhir kuartal pertama 2010 dibandingkan dengan 10,0 persen di periode yang sama tahun lalu.
Cost of credit Danamon membaik mencapai Rp578 miliar dari Rp762 miliar di kuartal sebelumnya.
Hal ini membawa Return on Average Assets (ROAA) ke posisi 2,9 persen atau hampir dua kali lipat dibandingkan 1,5 persen tahun lalu.
Sementara itu, Return on Average Equity (ROAE) tercatat sebesar 18 persen, terlepas Rasio Kecukupan Modal (CAR) setelah memperhitungkan operational risk charge sebesar 19,7 persen, salah satu yang tertinggi di perbankan Indonesia.
Segmen mass market; yang meliputi pembiayaan mikro dan pembiayaan kendaraan bermotor, terus menjadi penggerak utama bagi pertumbuhan kredit Danamon.
"Kredit di segmen mass market secara gabungan mencatatkan pertumbuhan sebesar 16 persen sepanjang kuartal pertama tahun 2010. DSP, bisnis pembiayaan mikro kami, membukukan pertumbuhan 5 persen dari kuartal sebelumnya menjadi Rp12,885 triliun," kata Direktur dan Chief Financial Officer (CFO) Danamon Vera Eva Lim.
Kredit dari segmen lain dalam buku Danamon mencakup kredit usaha kecil menengah (UKM) dan komersial, yang tercatat sebesar 25 persen dari total kredit Danamon; kredit ritel dan wholesale yang membentuk masing-masing 7 persen dan 12 persen dari total kredit Bank sampai dengan 31 Maret 2010.
Rasio kredit bermasalah atau NPL Danamon turun menjadi 4,0 persen per 31 Maret 2010 dari 4,5 persen di kuartal sebelumnya.
"Sejalan dengan upaya yang berkelanjutan untuk meningkatkan franchise pembiayaan, dana pihak ketiga kami dalam bentuk tabungan tumbuh 25 persen, sementara Giro naik 14 persen, masing-masing mencapai Rp15,572 triliun dan Rp7,519 triliun,? tambah Vera.
Dengan demikian, rasio tabungan dan giro terhadap total dana pihak ketiga (CASA) menjadi 35 persen, atau naik dari 25 persen pada akhir kuartal pertama tahun 2009.
Pada akhir kuartal pertama tahun 2010, dengan memperhitungkan basis permodalannya, rasio kredit terhadap dana pihak ketiga (modified LDR) berada pada posisi 83,9 persen.
(ANT/S026)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010