Jakarta (ANTARA News) - Pengamat Politik dari Indo Barometer M Qodari menilai, Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak akan memihak salah satu calon kandidat ketua umum PD karena akan "berisiko".
"Saya yakin sebagai ikon demokrasi di Indonesia, SBY akan memberikan kesempatan kepada para kader PD untuk berkompetsisi secara sehat memperebutkan ketum PD pada kongres di Bandung, 21 Mei 2010," katanya dalam diskusi publik bertema "Partai Demokrat Antara Partai Modern dan Citra SBY" di Jakarta, Selasa.
Dalam diskusi yang diadakan Indonesia Media Watch itu juga menghadirkan pembicara dari tim sukses kandidat ketum Anas Urbaningrum, Saan Mustofa (anggota FPD di DPR) dan anggota FPD DPR Ramadhan Pohan dari tim sukses kandidat ketua umum Andi Mallarangeng.
Menurut Qodari, pihaknya secara pribadi menyakini bahwa SBY tidak akan mendukung dukung kandidat ketum tertentu, sebab kalau mendukung salah satu kandidat citranya sebagai SBY akan menjadi cacat.
Di samping itu, katanya, siapa pun terpilih menjadi ketua umum PD periode 2010-2015, maka ia adalah anak buahnya sehingga SBY akan lebih aman untuk tidak memihak.
SBY juga akan berbahagia (happy ending) kalu bisa dikenang sebagai tokoh demokrasi baik di dalam negeri maupun internasional, antara lain jika ia tidak mendukung salah satu kandidat, ujar Qodari.
Dia memprediksi bahwa tidak tertutup kemungkinan menjelang Kongres Demokrat, nanti akan muncul kandidat ketum di luar Andi, Anas maupun Marzuki Alie karena adanya dinamika politik di tubuh PD juga menarik.
Qodari juga memprediksikan PD nantinya akan mempunyai Majelis Tinggi Partai yang selama ini belum ada dalam AD/ART partai yang berisi sembilan anggota antara lain ketua dewan pembina PD dan ketua umum PD.
Menurutnya, siapa pun yang akan terpilih ketua umum PD, SBY bisa "menguncinya" dengan adanya majelis tinggi partai yang akan dibentuk.
Qodari menyarankan, para kader PD ke depan harus lebih konsentrasi bagaimana menyukseskan dan mengawal pemerintahan SBY-Boediono karena koalisi besar yang dibangun SBY tidak sekuat yang dibayangkan sehingga hal tersebut menjadi tantangan bagi kader PD mendatang.(Ant/R009)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010