Jakarta (ANTARA News) - Research in Motion Ltd mengatakan belum begitu yakin bila video akan menjadi aplikasi pembunuh (killer app) dalam smartphone, tetapi pembuat BlackBerry itu mengatakan pengembangan teknologi pengiriman yang efisien diperlukan untuk mencegah video tersedak oleh gelombang udara.

Popularitas smartphone kaya fitur seperti BlackBerry, iPhone Apple, dan Motorola Droid telah naik, tapi mereka menggunakan 30 kali lebih banyak dari bandwidth yang digunakan pengguna ponsel biasa untuk menjalankan aplikasi itu, yang membuat mereka begitu populer.

Lonjakan lalu lintas yang dipicu oleh video dan aplikasi lain telah menyebabkan banyak panggilan terputus dan layanan tersendat-sendat. Ketika video dalam penggunaan smartphone kian populer, itu lebih mengarah pada kepadatan traffic, dan memaksa operator menghabiskan miliaran uang untuk meng-upgrade jaringan dan membeli spektrum yang lebih nirkabel.

"Saya masih belum tahu dan saya tidak berpikir ada yang tahu jika video adalah aplikasi pembunuh untuk smartphone, "kata Co-CEO RIM Mike Lazaridis di sebuah konferensi yang diselenggarakan oleh sebuah unit Toronto Dominion Bank pada Jumat. "Saya tidak terlalu memikirkannya."

Lazaridis mengatakan, jika video tidak menjadi aplikasi yang didefinisikan untuk smartphone pun, itu sudah merepresentasikan tantangan besar bagi jaringan.

"Jika Anda berpikir bahwa 3G saat ini sebagai pengalaman berselancar yang menantang menuju jaringan data, kata Lazaridis,"Bayangkan jika video streaming atau download tengah mulai tampak pada layar seperti televisi HD dalam hal resolusi."

Analis memuji RIM, perusahaan yang bermarkas di Waterloo, Ontario, itu untuk bandwidth-berkilau BlackBerry dengan rute email melalui server RIM sendiri. Ini adalah kekayaan perusahaan itu sejak awal ketika mereka mencari layanan email yang cepat dan lebih aman.

RIM juga mengirim web browsing, Facebook, Twitter, dan data dari berbagai macam aplikasi BlackBerry melalui server sendiri.

Yang membuat browsing dan penggunaan aplikasi pada BlackBerry tiga hingga delapan kali lebih efisien bandwidth dibanding perangkat lain saingan RIM, kata Lazaridis dikutip Reuters.

"Apa yang berarti bagi operator, meskipun setelah mereka berkomitmen menghabiskan miliaran dolar untuk teknologi jaringan baru dan jaringan spektrum baru, orang bisa memiliki tiga BlackBerry yang menggunakan kapasitas jaringan yang sama seperti menggunakan satu smartphone merk lain."

Lazaridis mengatakan, RIM akan menginvestasikan lebih dalam teknologi pengiriman data yang lebih efisien, termasuk untuk video.

Dia menunjuk ke 2006 ketika RIM mengakuisisi Slipstream, yang menspesialisasi diri dalam percepatan lalu lintas data, kompresi, dan optimasi teknologi jaringan.

"Mereka punya teknologi luar biasa untuk mengompresi segala konten web, dokumen, dan video. Jadi, Anda tidak pernah tahu, penelitian yang kami lakukan sangat penting, selalu berbuah (menghasilkan) dan kami berharap bisa terus untuk.....memberikan efisiensi nyata bagi operator ini."

(Adm/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010