Palembang (ANTARA) - Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Selatan (Sumsel) mengoptimalkan fungsi samapta untuk mencegah aksi radikalisme dan anti-Pancasila guna menciptakan situasi kamtibmas tetap kondusif di wilayah provinsi dengan 17 kabupaten dan kota itu.
Hal itu dikatakan Wakapolda Sumsel Brigjen Pol Rudi Setiawan pada saat membuka rapat koordinasi Program "Quick Wins" fungsi I Direktorat Samapta di Palembang, Rabu.
Baca juga: Polda Sumsel tingkatkan deteksi dini cegah konflik pilkada
Menurut Rudi, tantangan tugas Polri ke depan semakin berat mulai dari masalah terorisme, radikalisme, dan tugas lain yang sudah di depan mata yakni pilkada serentak di tujuh kabupaten dalam wilayah Sumsel pada 9 Desember 2020.
"Untuk menghadapi tantangan tugas tersebut diperlukan kesiapan personel dan fasilitas pendukung dalam melakukan kegiatan pemeliharaan kamtibmas," katanya.
Baca juga: Polda Sumsel tetap siagakan satgas karhutla
Selain kesiapan personel dan peralatan pendukung, menurut dia, upaya yang juga perlu dilakukan dalam pemantapan pemeliharaan kamtibmas adalah peningkatan sinergitas kinerja antarpenggiat "quick wins" dan instansi terkait.
"Melalui upaya tersebut diharapkan petugas dapat melakukan penertiban dan penegakan hukum bagi organisasi radikal dan anti-Pancasila secara tegas," katanya.
Baca juga: Polda Sumsel tambah satu polsek di Kota Palembang
"Dengan terpeliharanya kamtibmas tetap kondusif, pelaksanaan pilkada serentak, serta berbagai program pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat menuju terwujudnya Indonesia maju, bisa berjalan dengan baik," kata Rudi.
Pewarta: Yudi Abdullah
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2020