Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Selasa pagi masih bertahan seperti hari sebelumnya, karena pelaku pasar agak hati-hati bermain di pasar, mereka menunggu kelanjutan dari kasus Goldman Sachs di bursa Wall Street.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar tetap berada di kisaran Rp9.040-Rp9.050 per dolar seperti hari sebelumnya.

Pengamat pasar uang, Edwin Sinaga di Jakarta Selasa mengatakan, posisi rupiah di level Rp9.040 per dolar, karena Bank Indonesia (BI) masih tetap berada di pasar menjaga pergerakan rupiah itu.

BI menginginkan rupiah stabil tidak bergejolak sehingga baik eksportir maupun importir dapat melakukan kegiatannya dengan baik, katanya.

Menurut Edwin, yang juga Dirut Finan Corpindo Nusa, rupiah sepanjang pekan ini akan bergerak di kisaran Rp9.000 sampai Rp9.100 per dolar.

Hal ini disebabkan di dalam negeri tidak ada isu negatif yang menekan rupiah, sedangkan di pasar ekspor hanya kasus Goldman Sachs yang dituduh melakukan penipuan, katanya.

Rupiah juga tertekan oleh ketidakstabilan harga-harga saham di AS, meski bursa Tokyo dibuka menguat. Rupiah, menurut dia masih berpeluang untuk menguat tergantung sejauh mana BI menjaga, apabila tekanan positif makin kuat menyusul investasi asing yang terus meningkat akibat krisis yang terjadi di Thailand.

Investasi asing di Thailand pada umumnya dialihkan ke Indonesia, karena krisis di Thailand menimbulkan kekhawatiran terhadap investasi mereka, katanya.

Ia mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang makin baik dan selisih bunga rupiah terhadap dolar yang masih tinggi merupakan salah satu daya tarik bagi asing untuk berinvestasi.

Pasar di dalam negeri masih menggiurkan bagi para investor, karena pelaku asing lebih cenderung menempatkan dana di pasar domestik, katanya.
(CS/B010)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010