Penarikan kembali meliputi Land Cruiser 150 (Prado) dan Lexus GX 460, dilakukan beberapa jam setelah 6.000 model Lexus ditarik kembali di Amerika Serikat di tengah kekhawatiran terhadap isu yang sama, yang pertama diungkapkan oleh sebuah majalah AS.
"Semua pelanggan yang memiliki salah satu model tersebut akan diberitahukan secara pribadi dalam beberapa hari mendatang," kata Toyota dalam pernyataannya, menambahkan sudah ada laporan pengaduan atau kecelakaan yang terkait dengan masalah itu di Eropa.
Penarikan kembali adalah "untuk melaksanakan pemrograman ulang dari software Kontrol Stabilitas Kenadaraan untuk meningkatkan respon tersebut", katanya.
Sistem suspensi di beberapa kendaraan memungkinkan mobil meluncur keluar ketika sopir membelokkan tajam roda kemudi dengan kecepatan tinggi, atau bernegosiasi dengan kurva kanan pada kecepatan, katanya.
"Untuk saat ini, belum ada laporan pengaduan atau kecelakaan yang terkait dengan masalah ini di Eropa," kata pernyataan itu, menambahkan bahwa hanya kendaraan stir kiri di Eropa yang terkena dampaknya.
Toyota menghentikan produksi dan penjualan global Lexus GX 460 pada Kamis setelah majalah AS Consumer Reports memberikannya peringkat langka "Jangan Beli: Risiko Keselamatan" karena bahaya rollover.
Ketika mendorong ke batasnya, bagian belakang SUV "menyelinap keluar hingga kendaraan itu hampir miring sebelum sistem kontrol stabilitas elektronik dapat mendapatkan kembali kontrol," kata majalah itu.
Produsen mobil telah berada di bawah pengawasan ketat setelah menerbitkan sekitar 10,5 juta pemberitahuan penarikan kembali di seluruh dunia dalam tujuh bulan terakhir dan reputasi bintang sebelumnya untuk keamanan sudah ditinggalkan.
Lebih dari 50 kematian di Amerika Serikat telah menyalahkan pada cacat yang diduga akibat kendaraan melaju cepat tak terkendali dan Toyota menghadapi tuntutan hukum pembunuhan di pengadilan AS.
Pihaknya pada Senin sepakat untuk membayar rekor denda 16,4 juta dolar di Amerika Serikat untuk cacat pedal gas yang tersembunyi. (A026/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010