Trenggalek (ANTARA News) - Para nelayan di Laut Selatan, Kabupaten Trenggalek dan Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, diimbau tidak melakukan aktivitas di laut dulu.

"Kendati kemarin gelombang relatif tenang, tapi kami mengimbau nelayan untuk tidak melakukan aktivitas dulu," kata Kepala Pos Jaga Satuan Polisi Air Pantai Prigi, Briptu Suprianto, Senin pagi.

Menurut dia, cuaca di Samudra Indonesia selama beberapa hari ke depan belum kondusif. "Informasi dari BMG, cuaca saat ini masih belum kondusif," katanya.

Sebelumnya tinggi gelombang Samudra Indonesia berkisar antara 3,5 meter hingga 4 meter. Pada saat itu kapal pengangkut batu bara dari Banjarmasin, Kalsel, yang hendak menuju PLTU Cilacap, Jateng, sempat berlindung di Teluk Prigi.

Setelah bersandar selama empat hari, kapal tongkang "Santoso 5" yang membawa muatan batu bara seberat 7.000 ton itu kembali melanjutkan pelayarannya menuju Cilacap, Minggu (19/1) sore.

Saat itu Satpol Air Prigi mengizinkan kapal tongkang tersebut meninggalkan dermaga, lantaran tinggi gelombang berkisar 1,5 meter hingga 2 meter.

"Tapi karena cuaca masih terus berubah, maka Laut Selatan ini sampai sekarang belum kondusif untuk aktivitas para nelayan," kata Suprianto sambil terus memantau perkembangan cuaca di perairan Trenggalek dan Tulungagung itu.

Sementara itu sejumlah nelayan di Pantai Sidem, Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulungagung, mengisi waktu senggangnya dengan memperbaiki perahu mereka.

"Mumpung lagi menganggur. Nanti kalau cuaca sudah normal, perahu ini sudah siap melaut," kata Lani, nelayan Pantai Sidem di sela-sela memperbaiki perahunya.

Selain memperbaiki perahu, para nelayan juga ada yang membenahi rajutan jaring penangkap ikan.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009