Palu (ANTARA News) - Ketua DPC PDIP Palu di Sulawesi Tengah, Yanes RM menyesalkan terjadinya kasus pencurian bagasi pesawat maskapai penerbangan Lion Air.
"Ini sudah sering terjadi, dan sepertinya tidak ada upaya dari pihak perusahaan itu untuk mengantisipasi, bahkan sepertinya ada pembiaran," katanya di Palu, Senin.
Yanes menceritakan, perjalanannya dari Jakarta-Palu pada hari Jumat 16 April 2010 dengan menggunakan maskapai Lion Air merupakan perjalanan yang kurang beruntung.
Pasalnya, ketika pesawat yang ditumpanginya tiba di bandara Mutiara Palu, ternyata salah sebuah tas bagasi sudah robek. "Sepertinya tas itu dirobek dengan benda silet atau pisau," katanya kesal.
Saat itu juga tas yang sudah robek tersebut diperiksa dan ternyata sebuah handphone, dan juga baju kaos yang baru dibeli sudah hilang.
"Saya langsung laporkan peristiwa itu kepada pihak Lion Air, namun sebaliknya mereka sepertinya tidak mau tahu menahu atas kejadian tersebut," ujarnya.
Menurut dia kasus seperti ini bukan yang pertama kali, tetapi sudah sering terjadi, dan tidak ada sama sekali langkah untuk memperbaiki sistem keamanan bagasi.
Hal senada juga disampaikan salah seorang pengusaha hotel dan restoran di kota Palu. Pengusaha yang enggan disebut namanya itu, juga mengalami nasib yang sama.
Beberapa waktu lalu, ia bersama istrinya berangkat dari bandara Mutiara Palu menuju Yogyakarta dengan Lion Air. Tapi begitu tiba di tempat tujuan, tas yang disimpan di bagasi pesawat sudah robek dan beberapa isinya berupa barang berharga sudah hilang.
"Saat itu juga saya langsung adukan ke pihak Lion, tetapi tidak mendapat tanggapan yang menggembirakan," katanya.
Ia juga sangat menyayangkan, sebab kasus seperti itu sudah sering terjadi, namun tidak mendapat perhatian dari pihak Lion.
Menurut dia, jika ada perhatian dari pihak Lion, maka kasus pencurian bagasi pesawat yang telah meresahkan penumpang yang menggunakan maskapai itu tidak akan terjadi lagi.
"Kemungkinan besar ada mafia. Tidak mungkin hanya dilakukan satu orang, pasti ada beberapa orang," katanya.
Sementara kepala perwakilan Lion Palu, Natan yang dihubungi tidak berhasil. "Maaf pak, pimpinan kami lagi keluar," kata seorang karyawati Lion di kantornya di bilangan Jln Emi Saelan, Palu Selatan. (BK03/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010