Kolombo (ANTARA News/AFP) - Mantan panglima militer Sri Lanka Sarath Fonseka tampil di sidang pengadilan militer Senin, menghadapi tuduhan terlibat korupsi dalam pengadaan perbekalan militer dan melakukan kegiatan politik sewaktu masih aktif sebagai militer.
Ini merupakan penampilan Fonseka yang pertama kali sejak meraih kursi parlemen dalam pemilu 8 April.
Fonseka tahun lalu memimpin militer bagi kemenangan menghadapi pemberontak Macan Tamil tetapi kemudian bertikai dengan Presiden Mahinda Rajapakse dan gagal meraih kemenangan dalam pemilihan presiden Januari lalu.
Jendral berbintang empat itu membantah semua tuduhan tersebut dan mengatakan itu adalah bagian dari satu dendam politik.
Dalam pemilu itu partai yang dipimpin Rajapakse meraih kemenangan besar.
Sidang pengadilan yang diselenggarakan tertutup di markas besar angkatan laut yang dijaga ketat, ditunda setelah argumen-argumen hukum, kata seorang pejabat militer yang menolak namanya disebutkan kepada AFP.
"Ia hadir dalam sidang itu dan pengadilan menunda sidang tersebut sampai besok setelah para pengacaranya mengajukan keberatan-keberatan," kata pejabat itu.
Aliansi Nasional Demokratik yang dipimpin Fonseka, yang meraih lima kursi dari 180 kursi yang telah diumumkan dalam parlemen yang memiliki 225 kursi itu, mengatakan pemerintah sedang berusaha menghambat dia menghadiri pembukaan sidang parlemen baru, Kamis.
Rajapakse dituduh oleh lawan-lawan politiknya dan kelompok-kelompok hak asasi manusia internasional menekan perbedaan pendapat sejak ia terpilih kembali sebagai presiden.
Fonseka memasuki politk setelah mengundurkan diri dari miiter November lalu, enam bulan setelah pemberontak Macan Tamil ditumpas.
Ia ditahan 12 hari setelah kalah dalam pemilihan presiden melawan Rajapakse.
(U.H-RN/M016/R009)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010