Bali (ANTARA News) - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan memprediksi bahwa pada April ini kemungkinan akan terjadi deflasi, dan meskipun terjadi inflasi masih dalam angka yang rendah (tipis).
"Kita lihat kiri kanannya masih cukuplah, artinya deflasi masih bisa terjadi tapi tipis dan kalau pun inflasi tipis, karena kelihatan masih ada trend penurunan harga beras dan beberapa bahan pokok," ujarnya saat ditemui dalam rapat kerja Presiden di Istana Tampak Siring, Bali, Senin.
Menurut dia, apabila terjadi inflasi, angka positif yang terjadi hanya sekitar 0,25 persen dan apabila terjadi deflasi angka yang terjadi berkisar 0,1 hingga 0,2 persen.
"Dengan angka ini, kalaupun ada inflasi maupun deflasi tipis sekali," ujarnya.
Rusman juga mengatakan, inflasi akan meningkat apabila telah memasuki tahun ajaran baru anak sekolah, hari raya besar dan antisipasi kenaikan harga tarif dasar listrik (TDL).
Sebelumnya, pada Maret 2010 terjadi deflasi sebesar 0,14 persen sehingga inflasi kalender (Januari-Maret) sebesar 0,99 persen dan YoY 3,43 persen.
Deflasi terjadi terutama didukung oleh penurunan harga beras, yang selama Maret 2010 rata-rata turun 2,97 persen.
Selain itu, panen juga terjadi pada cabai merah, sehingga harga cabai merah selama Maret turun 28,4 persen dan berkontribusi terhadap deflasi sebesar 0,16 persen.
Harga ikan segar juga mengalami penurunan 1,5 persen, hal ini dikarenakan cuaca yang cukup bersahabat sehingga pasokan ikan meningkat.
(ANT/S026)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010