Jakarta (ANTARA News) - Para pedagang kaki lima (PKL) dalam beberapa hari terakhir ramai menempati lokasi-lokasi berjualan yang biasanya dilarang, memanfaatkan absennya petugas Satpol PP pascakerusuhan di Koja, Jakarta Utara.

Kepala Bidang Informasi Publik Dinas Komunikasi Informasi dan Humas DKI Jakarta Cucu Achmad Kurnia mengaku bahwa Satpol PP belum melakukan penertiban karena menunggu redanya situasi terlebih dahulu.

"Mereka masih trauma. Sehingga mereka berusaha menjaga diri untuk tidak terlibat dalam operasi penertiban. Sebab dikhawatirkan bila dikonfrontirkan dengan para PKL, nanti ada yang memanfaatkan situasi tersebut dan terjadi bentrokan lagi," kata Cucu di Balaikota DKI Jakarta, Senin.

Namun Pemprov DKI disebutnya akan tetap melakukan penertiban PKL terutama di kawasan-kawasan yang dinyatakan bebas PKL, segera setelah ada kepastian siapa yang berhak memegang komando operasi penertiban.

Pasalnya, saat ini belum ada yang memegang komando operasi sejak Gubernur DKI Jakarta menonaktifkan Kepala Satpol PP Harianto Badjoeri pada Jumat (16/4) lalu.

Cucu mengatakan bahwa saat ini Pemprov DKI sedang membahas pelimpahan kewenangan komando operasi Satpol PP.

"Apakah kewenangan itu ada di tangan satu orang atau akan disebarkan ke wilayah atau berada di tangan Kepala Satpol wilayah kotamadya/kabupaten administrasi Provinsi DKI Jakarta," katanya.

Sebelum pemegang komando operasi ditentukan, maka penertiban belum akan dilakukan oleh Satpol PP.

Berdasarkan pantauan ANTARA, di sejumlah kawasan yang biasanya terlarang untuk berjualan seperti di Jalan Sabang, Jakarta Pusat, banyak PKL tampak berjualan di pinggir-pinggir jalan di kawasan itu.

Sejak Minggu (18/4) malam, para pedagang telah kembali berjualan di trotoar yang seharusnya bebas PKL dan terus berlanjut hingga Senin siang.

Para pedagang tersebut mengatakan bahwa mereka nekad berjualan di daerah yang dilarang itu karena sejak beberapa hari terakhir tidak ada petugas Satpol PP yang melakukan pengawasan dan penertiban.

Biasanya satu unit mobil patroli Satpol PP wilayah Jakarta Pusat selalu siaga setiap hari di Sabang mulai dari pagi hingga sore hari untuk melakukan pengawasan dan pantauan terhadap keamanan, kenyamanan dan keindahan di Sabang, khususnya PKL.

Namun sejak beberapa hari terakhir, mobil patroli beserta dengan petugas Satpol PP tidak terlihat sama sekali di Sabang padahal Pemerintah Kota Jakarta Pusat telah menyatakan kawasan Sabang bebas dari PKL.

Sebelumnya, puluhan lapak PKL di pinggir jalan telah ditertibkan dan dipindahkan ke lokasi khusus di kawasan Sabang yaitu Jalan Kampung Lima yang kini dijadikan kawasan kuliner dan PKL BSM (Bank Syariah Mandiri) serta Pusat Kuliner Sabang.

PKL juga "membanjiri" pelataran pintu gerbang Passer Baroe (Pasar Baru), yang juga telah dinyatakan sebagai kawasan bebas PKL.

Begitu pula di taman-taman sekitar Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, yang sebelumnya telah bebas PKL kembali dipenuhi oleh para pedagang yang menjajakan barang dagangannya.

(T.A043/J006/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010