Jerusalem (ANTARA News/Xinhua-OANA) - Menteri Pertahanan (Menhan) Israel, Ehud Barak, pada Senin mengatakan bahwa Iran belum menunjukkan ancaman nyata terhadap Israel, surat kabar berpengaruh di Israel H`aretz melaporkan.
"Saya ingin menahan diri untuk berspekulasi tentang masa depan. Jelasnya, saat ini Iran belum menampakkan ancaman nyata terhadap Israel," kata Menhan Barak, seperti dikutip surat kabar Ha`aretz.
Kendati demikian, mantan Perdana Menteri (PM) Israel itu mengemukakan ada fakta bahwa Iran juga dapat menimbulkan ancaman nyata dengan terus memperingatkan Israel.
Pernyataan Menhan Barak itu disampaikan untuk menanggapi pernyataan Pentagon pada Ahad, yang menyebutkan bahwa Amerika Serikat (AS) sedang mempertimbangkan opsi berskala luas untuk melucuti program nuklir Iran bila gagalnya upaya diplomasi dan pemberlakuan sanksi.
Ketua Kepala Staf Gabungan AS, Mike Mullen, Ahad di New York mengatakan bahwa opsi militer dapat diambil untuk mencegah Iran memproduksi senjata nuklir.
Ketika upaya diplomatik yang merupakan jalan terbaik saat ini mengalami jalan buntu, maka Mullen menyerukan serangan militer menjadi "opsi terakhir."
"Bila Iran menjadi negara nuklir, hal itu akan memicu perlombaan senjata di Timur Tengah. kawasan ini merupakan kawasan yang sangat sensitif dan penting bagi seluruh dunia," kata Ehud Barak.
Menhan Israel itu mendesak untuk menentukan batas waktu pemberlakuan sanksi kepada Iran, sejalan dengan pernyataan Mullen.
Kedua negara, Israel dan AS yakin bahwa Teheran secara rahasia membangun senjata nuklir, namun Iran tetap membantah bahwa program nuklirnya bertujuan damai untuk kepentingan sipil.
Israel telah lama menengarai bahwa program nuklir Iran sebagai ancaman terhadap keamanannya, dan menolak untuk mengesampingkan kemungkinan serangan militer unilateral terhadap fasilitas nuklir Iran.
(T.M043/M043/H-RN/P003)
Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010