Nikosia (ANTARA News/Reuters) - Kemenangan Dervis Eroglu dalam pemilihan umum di Siprus Turki, Ahad, merupakan perkembangan negatif, menurut pihak Siprus Yunani, Ahad.
"Pemilihannya adalah perkembangan negatif, memuat dalam pikiran sikap yang Eroglu miliki dan sampaikan," kata Stefanos Stefanou, jurubicara pemerintah Siprus yang diakui secara internasional itu.
"Apa yang penting sekarang adalah untuk mendapatkan asas dari perkembangan ini, bagaimana kita menangani masalah, agar kita dapat melaksanakan keinginan akan penyelesaian itu," ujar Stefanos kepada Perusahaan Siaran Siprus.
Eroglu memperoleh kemenangan dalam pemilihan di Siprus utara yang memisahkan diri, Ahad, dengan mengalahkan pemimpin yang sedang menjabar, Mehmet Ali Talat, yang telah terlibat dalam pembicaraan perdamaian dengan Siprus Yunani selama 18 bulan terakhir.
Menurut hasil akhir, berdasarkan semua suara yang telah dihitung, Eroglu memperoleh 50,4 persen dari suara yang masuk, sementara Mehmet Ali Talat mendapat 40,48 persen suara.
Beberapa diplomat dan pengamat mengatakan kemenangan Eroglu dapat memperlambat pembicaraan perdamaian mengenai pulau yang terbelah secara etnik itu. Jalan buntu mengenai Siprus akan makin memperumit ambisi Turki untuk masuk Uni Eropa, tempat masyarakat Siprus Yunani mewakili pulau itu dan tidak akan membolehkan Turki masuk hingga ada perjanjian perdamaian yang dicapai.
Sementara itu, Dervis Eroglu, yang mengupayakan otonomi luas bagi masyarakat Siprus Turki, Ahad, telah berjanji bahwa ia akan meneruskan pembicaraan perdamaian dengan Siprus Turki setelah memperoleh kemenangan dalam pemilihan umum di wilayah yang memisahkan diri itu.
"Pembicaraan akan diteruskan karena saya menginginkan perdamaian lebih dari orang yang mengatakan saya tidak menginginkannya," tegas Eroglu kepada para pendukungnya pada pertemuan setelah hasil awal mengindikasikan ia akan menang.
"Saya mencari solusi berdasarkan realitas di pulau ini dan penyelesaian bahwa kita semua dapat tinggal bersama." (S008/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010