Jayapura (ANTARA News) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah V Jayapura, Papua, kembali mengeluarkan peringatan dini mengenai cuaca buruk dengan tinggi gelombang tiga meter, yang berpotensi terjadi di perairan Utara Papua.
Kepala Bidang Data dan Informasi BMKG Jayapura Sudaryono SSi, di Jayapura, Senin mengatakan, sebagian perairan Utara Papua berpotensi terjadinya hujan disertai angin kencang, dan gelombang setinggi 2,5-3 meter dalam dua hari Senin (19/4) hingga Selasa (20/4) 2010.
"Gelombang dengan tinggi tiga meter disertai hujan lebat, berpotensi terjadi di perairan Utara Papua," kata Sudaryono.
Cuaca buruk disebabkan adanya pengaruh tekanan rendah dari perairan Utara Australia dan Samudera Pasifik. Kondisi ini mempengaruhi pembentukan daerah pertemuan angin yang memanjang di Laut Jawa serta dari Laut Banda hingga Laut Arafura.
Kondisi ini juga berpengaruh terhadap proses pertumbuhan awan hujan yang semakin meningkat di wilayah Utara Papua dan lainnya.
Selain itu, kelembaban udara yang cukup besar dan suhu muka laut yang masih hangat juga memberikan dukungan terhadap pertumbuhan awan hujan.
Sudaryono mengakui topografi Papua yang berbatasan langsung dengan Samudra Pasifik, serta arah angin dari laut Filipina, menjadi salah satu penyebab perubahan cuaca seperti pembentukan awan dan hujan yang begitu cepat di Papua, sehingga sulit diprediksi.
"BMKG selalu memberitahukan tentang perkembangan cuaca untuk peringatan kepada warga, seperti melalui media massa, radio pantai, Angkatan Laut dan administrator pelabuhan," katanya.
Untuk itu, Sudaryono mengimbau kepada para nelayan dan masyarakat yang ingin menggunakan transportasi laut dan udara untuk lebih sering memperhatikan informasi cuaca sebelum melakukan perjalanan.(ALX/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010