Selain rumahnya, puluhan hektare sawah di Desa Pamotan, Kecamatan Porong, porak-poranda akibat angin puting beliung.
Hujan deras disertai angin tersebut berhasil menghempaskan puing bangunan di kawasan RW 2 Desa Pamotan.
Hariyono yang berprofesi wiraswasta itu mengatakan bahwa dirinya pada saat kejadian sedang duduk di depan bersama istrinya Siti Khotijah dan seorang anaknya Inan Nurmayasinta.
Awalnya, cerita dia, hujan deras yang mengguyur daerahnya tidak disertai dengan angin, namun tak lama berselang, awan putih disertai angin kencang menerpa lingkungan sekitarnya.
"Akibat kejadian tersebut, rumah saya yang baru direnovasi langsung roboh dan hampir rata dengan tanah," katanya.
Ia juga menjelaskan istrinya yang sedang hamil sembilan bulan serta anak semata wayangnya saat ini masih trauma atas peristiwa tersebut.
"Dinding sisi kanan rumah roboh akibat tertimpa kayu penyangga genteng. Dapur belakang dan dua kamar rumah saya porak-poranda," katanya.
Saat kejadian, kata dia, dirinya langsung berteriak dan menggendong anaknya untuk menghindari puing atap rumahnya.
"Istri saya terkejut karena sedang hamil, tapi beruntung keluarga tidak mengalami luka-luka," katanya.
Akibat kejadian itu, kini Siti Khotijah dan Intan Nurmayasinta diungsikan ke rumah saudaranya.
"Saya tidak ingin akibat kejadian ini menggangu kondisi istri saya. Jadi, kami mengungsi ke rumah saudara," katanya.
Kejadian serupa juga dialami oleh Sakur yang rumahnya rusak parah akibat terjangan puting beliung.
(T.E011/D007/R009)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010
