Penerbitan buku ini dilatarbelakangi karena sampai saat ini belum ada standar baku dalam hal pengadaan dan pengelolaan jasa desain di Indonesia
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menggandeng enam organisasi profesi subsektor desain untuk menerbitkan Buku Dasar Pengadaan dan Pengelolaan Jasa Desain “Proyek Desain”.
Direktur Kajian Strategis Kemenparekraf RI, Wawan Rusiawan, dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, mengatakan upaya ini bertujuan untuk mendukung dan mendorong industri desain agar berkembang lebih baik dan lebih profesional.
“Penerbitan buku ini dilatarbelakangi karena sampai saat ini belum ada standar baku dalam hal pengadaan dan pengelolaan jasa desain di Indonesia,” katanya.
Maka pihaknya pun menggandeng 6 organisasi profesi subsektor desain, mulai dari organisasi profesi Desain Grafis, Desain Mebel, Desain Produk Indonesia, Desain Interior, Desain Komunikasi Visual, hingga Organisasi Profesi Fesyen.
Buku yang diterbitkan ini mencakup pemahaman desain, dimensi pengerjaan proyek desain, serta aspek hukum dan etika profesi desain di Indonesia.
Buku diharapkan menjadi referensi mengenai pengadaan dan pengelolaan jasa desain, serta pengelolaan suatu proyek desain untuk pemangku kepentingan industri desain, baik pemerintah sebagai pembuat kebijakan, klien sebagai pemberi tugas, desainer sebagai pelaksana tugas, maupun dunia pendidikan desain dan masyarakat.
Ia mengatakan buku bertajuk Proyeksi Desain itu disusun dengan melibatkan para profesional yang diyakini dapat dijadikan rujukan untuk pengembangan profesi desain di Indonesia.
"Pemerintah akan terus merawat kebersamaan ini, kolaborasi ini. Saya berharap buku ini bisa menjadi rujukan sangat berharga bagi pada desainer indonesia bagaimana mengapresiasi desainer dan juga memahami dunia desain. Sebab, begitu penting memperbaiki, meningkatkan dunia desain di Indonesia,” ujar Wawan.
Wawan menjelaskan dengan mengembangkan dunia desain di Indonesia, hal ini akan turut berpengaruh dalam pengembangan ekonomi kreatif dan juga meningkatkan nilai tambah perekonomian Indonesia.
Tak hanya merilis satu buku saja, Kemenparekraf juga telah menyiapkan dua buku lagi seputar dunia desain untuk melengkapi wawasan dan pengembangan di dunia desain.
"Karena buku ini kami susun dengan melibatkan para profesional dan saya yakin ke depan kita juga akan merilis lagi dua buku yang akan melengkapi desain. Sehingga dunia desain ke depan menjadi sangat kompeten dan profesional. Dan tentu saja buku-buku nantinya menjadi salah satu bagian desain ke depan," ujar Wawan
Anggota Dewan Pembina ADPII, Yannes Martinus Pasaribu, menjelaskan bahwa buku tersebut tidak hanya fokus terhadap satu bidang desain, namun juga mencakup informasi tentang desain secara keseluruhan.
"Buku yang telah dikembangkan dua tahun lebih ini berisi garis besar mengenai dunia desain secara keseluruhan. Jadi, buku ini bukan hanya punya satu bidang keilmuan saja tapi juga mencakup seluruh desain," ujar Yannes.
Sementara itu, Dekan Fakultas Arsitektur & Desain Itenas Bandung, Andry Masri, menjelaskan buku 'Proyeksi Desain' akan mengubah kurikulum di dunia pendidikan desain.
"Kita sudah mempunyai patokan sekarang. Jadi saya sangat mengapresiasi buku ini, bagus sekali. Ini akan mengubah sedikit banyak kurikulum di dunia desain dan saya yakin rasanya belum ada kurikulum yang membahas ini. Insyaallah saya akan langsung bawa buku ini ke tingkat forum yang lebih luas," ujar Andry.
Baca juga: Kemenparekraf latih pelaku ekraf Medan cara menulis skenario kreatif
Baca juga: Pelaku ekraf difasilitasi gandeng mitra global lewat G-CINC
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020