Jakarta (ANTARA) - Museum MACAN dan UOB Indonesia mempersembahkan pameran kelima UOB Museum MACAN Children’s Art Space bertajuk "Kisah Antah-berantah"
Ini adalah karya seniman Indonesia Citra Sasmita, alumni pemenang perhelatan kompetisi UOB Painting of the Year 2017 di tingkat Gold yang akan dipamerkan pada Desember 2020.
Baca juga: Museum MACAN umumkan program pameran baru sepanjang 2020
Dalam pameran ini, hewan mitologis yang terdapat dalam dongeng tradisional Bali seolah berubah menjadi nyata.
Penampilan karya seni Citra Sasmita ini merupakan gabungan antara sajian virtual dan fisik yang dirancang secara eksklusif bagi anak-anak dan keluarga. Di tengah keterbatasan yang disebabkan pandemi COVID-19, pameran ini diagendakan dibuka dengan protokol kesehatan pada awal Desember 2020.
“Kisah Antah-berantah merupakan representasi dari dunia anak-anak yang murni. Pameran ini juga memberikan kenyamanan bagi anak-anak untuk mengenal lingkungan dan karakter-karakter baru, sambil menggali harta mereka yang paling berharga yaitu imajinasi mereka," kata Citra dalam siaran resmi, Selasa.
Sejak kecil, kegemaran Citra membaca buku telah membangkitkan imajinasinya tentang manusia dan keberadaan berbagai tempat.
Beranjak dewasa, ia mulai menulis cerita-cerita yang mengisahkan kehidupan gadis Bali modern dalam menghadapi perubahan teknologi dan sosial pada abad ke-21. Melalui karya seni yang disajikan, Citra menggunakan Kamasan, sebuah teknik gaya melukis tradisional Bali, dimana ia banyak berkisah tentang cerita rakyat dan menggali konteks sosial lokal.
Dalam Kisah Antah-berantah, Citra Sasmita mengisahkan sebuah kerajaan yang sarat dengan hewan mitologis yang ia lukis di atas sebuah gulungan sepanjang delapan meter yang telah tersedia dalam format digital sehingga dapat dipamerkan secara daring.
Baca juga: Museum MACAN berkolaborasi dengan perupa Thailand Mit Jai Inn
Setiap hewan yang dikisahkan dalam lukisan besar ini memiliki karakter masing-masing yang unik. Di antaranya adalah seekor rusa kurus yang dikenal bijak dalam kisah rakyat Bali dan seekor macan yang dijadikan dari nama museum.
Semuanya tidak memiliki nama karena sang seniman akan mengajak anak-anak untuk membantunya memberi nama melalui kegiatan berdongeng secara daring yang interaktif. Citra Sasmita juga akan mendorong anak-anak untuk menulis cerita mereka sendiri melalui ragam hewan yang mereka temui dalam dongeng-dongeng Citra.
Anak-anak dan keluarga dapat mendengarkan Citra Sasmita membacakan dongeng-dongeng yang akan dihidupkan dengan memanfaatkan web-based augmented reality (WebAR) sehingga penonton juga dapat menikmati dongeng-dongeng secara daring dengan cara mengakses situs Museum MACAN.
Melalui sajian Kisah Antah-berantah, hewan-hewan tersebut seakan menjadi hidup melalui tur virtual 3600, tato wajah sebagai filter Instagram dan sebuah fitur WebAR yang memungkinkan anak-anak untuk bermain dengan dan berfoto dengan hewan-hewan tersebut.
Citra mengatakan Dongeng-dongeng ini akan mengajarkan kepada anak-anak akan nilai kebaikan, perdamaian, kasih sayang dan kepemimpinan.
"Sebagai anak-anak, kita pertama belajar tentang sifat-sifat ini melalui dongeng yang dikisahkan oleh kakek-nenek kita, yang diturunkan kepada orang tua kita. Kita lalu meneruskannya kepada anak-anak kita sebagai cerita sebelum tidur dan suatu hari akan meneruskan tradisi ini. Dongeng-dongeng klasik ini akan membangkitkan kenangan masa kanak-kanak yang sangat berharga.”
Baca juga: Museum MACAN buat Arisan Karya edisi ketiga
Baca juga: Museum MACAN bisa "dijelajahi" meski Anda #dirumahaja
Baca juga: Nippon Paint jadi cat pilihan pameran di Museum Macan
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020