Manado (ANTARA) - Pjs Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Utara (Sulut) Norma Regar memgatakan sebanyak 287.640 orang yang terdampak COVID-19 atau 14,89 persen di daerah tersebut.
"Sebanyak 287.640 orang yang terdampak COVID-19 di Sulut, terdiri dari pengangguran karena COVID-19 sebanyak 24.920 orang," kata Norma, di Manado, Senin.
Dia mengatakan yang bukan angkatan kerja terdampak karena COVID-19 sebanyak 10.610 orang, sementara yang tidak bekerja sebanyak 17.280 orang, dan penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja karena COVID-19 sebanyak 234.820 orang.
Secara total, katanya, jumlah laki-laki yang terdampak COVID-19 lebih besar hampir 1,7 kali lipat dibandingkan perempuan.
Baca juga: BPS Sulut: Penduduk bekerja didominasi lulusan SD
Baca juga: BPS Sulut sensus gelandangan-tuna wisma di malam hari
Penduduk usia kerja yang terdampak di perkotaan sebesar 17,43 persen, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan di perdesaan, yakni 12,25 persen.
Berkurangnya jam kerja adalah dampak COVID-19 yang paling banyak dirasakan penduduk usia kerja, sebanyak 234.820 orang atau sebesar 81,64 persen.
Sedangkan jumlah penganggur karena dampak COVID-19 sebanyak 24.920 orang atau sekitar 27,61 persen terhadap total penganggur (90.250 orang) di Sulawesi Utara.
Secara umum, katanya, pada semua kategori tersebut, jumlah laki-laki yang terdampak lebih banyak dibandingkan perempuan.
Begitu juga jika dilihat menurut daerah tempat tinggal, penduduk usia kerja di daerah perkotaan lebih banyak terdampak COVID-19 dibandingkan dengan di perdesaan.*
Baca juga: BPS Sulut: Sambut baik kedatangan petugas sensus penduduk
Baca juga: BPJAMSOSTEK-BPS lindungi tenaga SP2020 di Sulut
Pewarta: Nancy Lynda Tigauw
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020