Canberra (ANTARA) - Maskapai penerbangan Australia, Sabtu, mengatakan penerbangan-penerbangan dari Australia ke Eropa akan ditunda lebih dari sepekan karena lebatnya awan debu vulkanik yang menutupi hampir seantero benua Eropa.

David Epstein, jurubicara penerbangan terbesar Australia, Qantas, mengatakan para penumpang hendaknya bersiap menghadapi penundaan penerbangan akibat letusan gunung berapi di Islandia yang debu vulkaniknya di udara menghambat penerbangan di seluruh wilayah Eropa.

"Situasi situasi ini tidak kemungkinan aktivitas penerbangan dalam beberapa hari mendatang, bahkan untuk kembali ke situasi normal harus membutuhkan waktu selama sepekan," katanya.

"Pertanyaannya bukan kapan bandara-bandara itu dibuka kembali, namun apakah bandara-bandara itu mampu melayani penerbangan-penerbangan kami datang dan pergi, sehingga para penumpang tidak terlalu risau," kata Epstein.

Sekitar 2.000 pelanggan Qantas di bandara-bandara Asia telah diberi pilihan, apakah mereka merubah tujuan penerbangan mereka atau terbang kembali ke Australia.

Sementara itu, di Finlandia, awan debu vulkanik itu memaksa menutup semua bandar udara di negara tersebut, sehingga menghentikan secara total lalulintas udaranya.

Dinas Penerbangan Sipil Finlandia mengemukakan bahwa debu vulkanik itu berisiko mematikan mesin.

Ratusan penerbangan telah dibatalkan di Finlandia pada Kamis termasuk puluhan penerbangan internasional dari dan ke Finlandia.

Beberapa negara Eropa termasuk Inggris dan Norwegia dan Prancis menangguhkan sejumlah perjalanan udaranya.

Perhimpunan Penerbangan Nasional Australia memperkirakan 8.000 pelanggan Qantas terkena dampak letusan gunung Islandia, sementara sekitar 100 penumpang internasional yang tertahan di Australia akan diberi akomodasi di hotel-hotel di Sydney.

Perhimpunan Transportasi Udara di Jenewa memperkirakan kerugian akibat letusan gunung berapi tersebut terhadap penerbangan-penerbangan mencapai 213 dolar Australia (200 dolar AS) per hari.

Xinhua/M043/B002

Pewarta: Luki Satrio
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010