Relawan yang bertugas di barak pengungsian ini harus bebas dari COVID-19Sleman (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah(BPBD) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, melakukan tes cepat COVID-19 kepada 44 relawan yang bertugas di barak pengungsian tanggap darurat bencana erupsi Gunung Merapi di Kalurahan Glagaharjo, Kapanewon Cangkringan, Senin.
"Relawan yang bertugas di barak pengungsian ini harus bebas dari COVID-19 supaya tidak membahayakan pengungsi yang merupakan warga kelompok rentan," kata Pelaksana Kepala BPBD Kabupaten Sleman Joko Supriyanto.
Baca juga: Warga kelompok rentan di lereng Gunung Merapi telah diungsikan
Menurut dia, tidak semua relawan yang mendaftar ke BPBD Sleman akan langsung ditugaskan di barak pengungsian Glagaharjo.
"Relawan yang telah mendaftar kami tampung dulu di Posko Induk di Pakem. Kemudian masng-masing relawan yang mendaftar, kami identifikasi keahliannya apa," katanya.
"Jika di Barak Glagaharjo belum dibutuhkan, mereka bersiaga di Posko Pakem. Di sana, ada dapur umum," lanjutnya.
Baca juga: Balai TNGM tutup sementara objek wisata alam lereng Merapi
Joko mengatakan tes cepat COVID-19 sangat diperlukan untuk keamanan kesehatan di barak pengungsian karena menampung kelompok rentan seperti lansia, ibu hamil dan balita serta difabel.
"Kalau ada relawan yang bertugas di sini positif bisa berbahaya. Di wilayah Kalurahan Glagaharjo ini sudah hijau semua, nggak ada satupun yang positif sehingga jangan sampai ada dari relawan," katanya.
Baca juga: Sleman tetapkan tanggap darurat erupsi Merapi hingga 30 November
Ia mengatakan jika ada relawan yang hasilnya reaktif, langsung dilakukan tes usap dan tidak boleh piket.
"Langsung kami minta untuk istirahat di rumah, isolasi mandiri," katanya.
Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Sleman Shavitri Nurmaladewi mengatakan data dari Dunas Kesehatan Kabupaten Sleman ada sebanyak 44 relawan di barak pengungsian Glagaharjo yang mengikuti tes cepat.
Baca juga: Tingkat kesembuhan kasus COVID-19 di Sleman capai 86,27 persen
"Dari 44 relawan yang mengikuti tes cepat, ada satu orang relawan yang hasilnya reaktif tapi hanya IgG. Besok tetap dilakukan tes usap untuk yang bersangkutan," katanya.
Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020