"Kami akan terus bekerja sama untuk mencapai penyelesaian diplomatik mengenai Iran dan kami berharap dalam beberapa pekan mendatang kami dapat membuat kemajuan dalam masalah ini," kata Davutoglo dalam satu taklimat.
Brazil dan Turki, keduanya anggota tak tetap Dewan Keamanan (DK) PBB, telah memperlihatkan penentangan terhadap upaya AS baru-baru ini bagi sanksi baru terhadap Iran sebagai reaksi atas program nuklirnya, yang dikhawatirkan banyak negara menjadi kedok bagi upaya Teheran untuk memiliki senjata nuklir.
Davutoglo, Jumat pagi, bertemu dengan Presiden Brazil Luiz Inacia Lula da Silva, yang telah merangkul rejim Iran, termasuk Presiden Mahmoud Ahmadinejad.
Davutoglo, Jumat, menyatakan Perdana Menteri Turki Recep Erdogan juga membahas masalah Iran dengan Lula selama pertemuan puncak nuklir yang diselenggarakan di Washington awal pekan ini.
Davutoglo dan Lula dijadwalkan mengunjungi Iran dalam beberapa pekan ke depan, bahkan saat Presiden AS Barack Obama dan beberapa pejabat tinggi pemerintah AS bekerja sama dengan timpalan Barat mereka guna memperoleh dukungan bagi sanksi baru PBB dari China dan Rusia.
"Setelah pembicaraan di Washington, kami sekarang harus bertukar pendapat dengan rekan kami di Iran ... dan kemudian kami mesti melihat kemajuan yang telah kami buat," kata Davutoglo.
AFP/C003/S008
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010