"Segera perbaiki dan perlu ada ketauladan, karena pokok pangkalnya ada disana. Sekarang, setelah terjadi maka benahilah secepatnya," kata mantan Ketua Dewan Dakwah Islam Indonesia (DDII) Sumbar itu di Padang, Sabtu, mengomentari bentrok masyarakat dengan Satpol PP di Koja Rabu lalu.
Buya menilai insiden yang menimbulkan korban jiwa itu terjadi karena manusia mengedepankan kepuasan dan kehilangan kearifan, serta telah dihinggapi penyakit anarkis.
"Kita harus arif dan tidak mengulangi jejak yang sama di lain waktu dan pada tempat yang berbeda di Republik Indonesia," katanya
Dia meminta sistem pendidikan negeri ini diubah dalam jangka panjan, sementara pendidikan karakter berbangsa mesti dikedepankan untuk menguatkan basis akhlak dan etika serta nilai-nilai mulia agama lainnya.
Menurut Wakil Ketua MUI Sumbar itu, penguasa harus tahu bagaimana semestinya bertindak, sebaliknya rakyat mesti mengerti bagaimana bereaksi.
"Kita sedih dengan perlakuan yang diterapkan masyarakat karena hilang kesabaran. Aparat juga hilang kearifan," katanya.
Oleh karena, pendidikan karakter berbangsa tidak dapat ditawar-tawar dan penguatan jiwa pembauran, kerukunan antar sesama tak boleh lagi ditunda-tunda, demikian Mas'oed. (*)
ANT/AR09
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010