"Saat ini Jatim menempati urutan kedua se-Indonesia sebagai provinsi dengan kasus aktif COVID-19 secara persentase atau terendah kedua di bawah Provinsi Gorontalo," ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Senin.
Sesuai data dari Kementerian Kesehatan RI per Minggu (8/11), secara persentase kasus aktif di Jatim 3,96 persen, sedangkan Provinsi Gorontalo 2,86 persen.
Menyusul tiga provinsi di bawah Jatim berturut-turut adalah Kalimantan Selatan, Bali dan DKI Jakarta yang masing-masing persentesanya adalah 5,04 persen, 5,08 persen serta 7,10 persen.
Gubernur Khofifah optimistis kasus di Jatim akan terus menurun dengan upaya terus meminimalkan tambahan kasus baru dan peningkatan kasus sembuh.
Menurut dia, pendekatan pentaheliks di Jatim, berupa kerja sama yang baik dengan melibatkan lima unsur, yakni kampus, media, masyarakat, sektor privat, dan pemerintah dalam menjalankan masing-masing peran serta kontribusinya.
Peran yang dimaksud, kata dia, yaitu masyarakat aktif terus menegakkan protokol kesehatan untuk menurunkan pertambahan kasus, dan tenaga kesehatan, termasuk dokter, terus meningkatkan angka kesembuhan.
"Kerja sama ini dilakukan agar semua nyekrup dalam satu langkah penanggulangan bencana," ucap orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut.
Kendati menunjukkan tren positif, namun mantan Menteri Sosial itu meminta masyarakat tidak abai, dan justru semakin meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya protokol kesehatan, seperti memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.
"Meskipun kondisi COVID-19 terus menurun, tetapi masyarakat harus tetap diberikan edukasi agar pengendalian bisa dilaksanakan secara menyeluruh," tutur Khofifah.
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2020