Pinjaman daerah membantu percepatan pemulihan ekonomi melalui percepatan pembangunan infrastruktur dan pembiayaan program
Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan total nilai usulan pinjaman pemulihan ekonomi nasional (PEN) daerah untuk 2020 dan 2021 mencapai Rp52,66 triliun per 6 November 2020.
Sri Mulyani mengatakan nilai total usulan pinjaman PEN daerah sebesar Rp52,66 triliun terdiri dari untuk tahun 2020 sebesar Rp25,38 triliun dan tahun depan Rp27,27 triliun.
“Pinjaman daerah membantu percepatan pemulihan ekonomi melalui percepatan pembangunan infrastruktur dan pembiayaan program,” katanya dalam Raker bersama Komite IV DPD RI secara daring di Jakarta, Senin.
Sri Mulyani menuturkan pemerintah daerah (pemda) yang menyampaikan usulan tersebut terdiri dari 14 provinsi sebesar Rp38,28 triliun dengan rincian 2020 Rp17,65 triliun dan 2021 Rp20,63 triliun.
Kemudian 39 kabupaten sebesar Rp10,73 triliun dengan rincian tahun ini Rp5,99 triliun dan tahun depan Rp4,79 triliun.
Selanjutnya 10 kota besar dengan total nilai usulan mencapai Rp3,64 triliun dengan rincian untuk tahun ini Rp1,73 triliun dan tahun depan Rp1,9 triliun.
Sementara itu, ia menyebutkan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) telah melaksanakan penandatanganan perjanjian pinjaman PEN daerah tahun 2020 dengan 15 pemda melalui total komitmen sebesar Rp9,67 triliun hingga 6 November 2020.
Sri Mulyani melanjutkan, pemda yang telah memenuhi ketentuan pencairan dana pinjaman PEN daerah tahap pertama sebesar Rp978,92 miliar terdiri dari Provinsi Banten Rp164,65 miliar dan Provinsi DKI Jakarta Rp814,27 miliar.
“Sedangkan yang masih dalam proses pencairan tahap pertama adalah Provinsi Sulawesi Selatan Rp334,69 miliar dan Kabupaten Probolinggo Rp2,34 miliar,” jelasnya.
Baca juga: Sri Mulyani: Realisasi anggaran Program PEN sudah semakin baik
Baca juga: Indonesia resesi, Indef sarankan pemerintah rombak stimulus PEN
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020