Juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito mengatakan dari pantauan aktual di 4,5 juta titik lokasi dalam sebulan terakhir, pihaknya melihat kepatuhan akan mencuci tangan, menjaga jarak serta memakai masker (3M) semakin baik di masyarakat.
"Dari laporan ini kami lihat bahwa kepatuhan individu dan institusi yang kami nilai, ternyata kepatuhan individunya menggunakan masker, contohnya, relatif mereka sudah menggunakan masker. Ada sekitar 20 persen yang belum tertib menggunakan masker," kata Wiku dalam diskusi Satgas Penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta, Senin.
Angka serupa juga ditemukan dalam penerapan protokol kesehatan menjaga jarak dan mencuci tangan, berdasarkan laporan yang didapat berkat koordinasi dengan TNI, Polri, Satpol PP dan Duta Perubahan Perilaku di seluruh Indonesia.
Menurut Wiku, tren serupa juga terlihat dalam kepatuhan institusi untuk mematuhi protokol kesehatan, meski penerapannya belum sempurna.
"Selama delapan bulan ini terlihat bahwa mereka ini sebenarnya sudah mulai beradaptasi dengan kebiasaan baru dan lonjakan kasus tidak terjadi dengan drastis, karena data-data menunjukkan angka kasus aktif turun dan kesembuhan naik," kata akademisi dari Universitas Indonesia (UI) itu.
Baca juga: Dokter: Patuhi protokol kesehatan, lawan COVID-19, dan jangan panik
Peningkatan kesembuhan itu, menurut Wiku, berarti masyarakat lebih dini mendapatkan perawatan dari rumah sakit. Hal itu penting karena merupakan modal untuk membangun pemulihan ekonomi yang terdampak COVID-19.
Baca juga: Wakil Ketua MPR: Patuhi protokol kesehatan saat liburan
"Semakin kita bisa menjaga perilaku kita secara kolektif dan disiplin, maka tentunya kita juga bisa mulai start untuk pemulihan ekonomi nasional," demikian ujar Wiku.
#satgascovid19
#ingatpesanibupakaimasker
Baca juga: Masyarakat dinilai bisa patuhi protokol kesehatan pada pilkada 2020
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2020