Hal itu dikemukakan Surin dihadapan sejumlah diplomat dan perwakilan organisasi internasional di Sekretariat ASEAN, Jakarta, Jumat, saat memaparkan hasil pertemuan puncak (KTT) ke-16 ASEAN di Vietnam.
Dia menekankan, "keterhubungan yang lebih baik di ASEAN dan sekitarnya akan meningkatkan daya saing ASEAN dan menambah daya tarik ASEAN, tidak hanya bagi tujuan investasi asing langsung (FDI), namun juga mendorong integrasi produk dan inovasi yang lebih baik di kawasan."
Surin mengatakan, untuk mendorong hal itu, juga ada keperluan untuk menerapkan kesepakatan transportasi lintas batas ASEAN, yang memerlukan penerjemahan komitmen kawasan dalam hukum dan peraturan domestik, agar ekonomi ASEAN cukup efisien guna memindahkan produk-produk mereka ke pasar akhir.
Dia juga menyebut mengenai peran krusial kemitraan publik-swasta dalam menggerakkan sumber daya untuk menerapkan inisiatif keterhubungan ASEAN dan pengembangan Rencana Pembangunan Komprehensif Asia (CADP).
CADP bertujuan untuk menyediakan sebuah rencana induk koheren tentang infrastruktur ekonomi dan penempatan industri di Asia Timur, termasuk ASEAN, untuk memperkuat integrasi kawasan, menstimulus pertumbuhan ekonomi dan mempersempit kesenjangan ekonomi.
Rencana induk itu diharapkan dibahas dalam pertemuan puncak Asia Timur pada Oktober 2010.
Pertemuan puncak (KTT) ke-16 ASEAN dilaksanakan pada 8-9 April 2010 di Hanoi, Vietnam.
Salah satu hasil KTT tersebut adalah persetujuan negara-negara ASEAN untuk Indonesia menjadi tuan rumah KTT ASEAN 2011.
Indonesia seharusnya menyelenggarakan KTT ASEAN pada 2013, namun pada saat bersamaan juga akan menjadi penyelenggara KTT APEC (Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik).
Menurut jadwal, pada 2011 yang akan menjadi tuan rumah dan Ketua ASEAN adalah Brunei Darussalam.
(T.G003/S023/R009)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010