"Belum, belum (pergantian). Karena saya masih yakin Pelindo bisa menyelesaikannya," kata Mustafa Abubakar, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat.
Menurutnya, Kementerian BUMN selaku kuasa pemegang saham Pelindo II, justru memberi dukungan penuh agar masalah tersebut dapat tuntas.
Ia menjelaskan, ada desakan sejumlah kalangan agar direksi (Dirut Pelindo RJ Lino--red) mundur. "Jangankan direksi, bahkan Gubernur saja diminta mundur," ujarnya.
Peristiwa penertiban makam "Mbah Priok" yang terjadi pada Rabu (14/4), diketahui menelan korban meninggal 3 orang dan sekitar 130 orang korban luka-luka.
Dalam dialog antara para ulama, Pemda DKI Jakarta, dan PT Pelindo II, diputuskkan bahwa tidak ada pemindahan makam keramat tersebut.
Untuk itu diutarakan Mustafa, Pelindo II agar menyelesaikan masalah ini dengan cara musyawarah. "Sejauh ini kerugian Pelindo belum bisa diperkirakan, namun yang pasti saat kejadian tersebut aktivitas bongkar muat di pelabuhan sempat terganggu," tegas Mustafa.
Terkait dengan desakan mengevaluasi kinerja Dirut Pelindo II, yang baru menjabat sekitar satu tahun itu, Mustafa menuturkan, belum dilakukan.
(R017/B010)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010