Jakarta (ANTARA News) - Prof Azyumardi Azra menilai, deklarasi kandidat Ketua Umum Partai Demokrat (PD), Anas Urbaningrum, Kamis malam (15/4) yang tidak dihadiri oleh wakil dari keluarga Susilo Bambang Yudhoyono menunjukkan tidak adanya restu dari ketua dewan pembina partai tersebut.
Pernyataan tersebut disampaikan pengamat politik dari .
"Ini menunjukkan bahwa Anas tidak mendapat restu dari SBY," kata mantan staf ahli Wakil Presiden saat dijabat M. Jusuf Kalla, dan mantan Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah (UIN) Prof Azyumardi Azra kepada pers di Jakarta, Jumat.
Namun demikian, ia menilai, Anas lebih banyak didukung oleh pengurus DPC dan DPD yang memiliki hak suara di kongres.
Demikian pula kandidat lainnya, Andi Mallarangeng, juga mengklaim telah memperoleh dukungan yang luas dari pengurus DPC dan DPD.
"Tinggal nanti dilihat hasilnya," kata Azyumardi.
Menurut Azyumardi, kalau SBY memberikan restu kepada Anas mestinya ada perwakilan dari Cikeas yang hadir. Hal ini berbeda dengan saat deklarasi Andi Mallaranggeng pada Maret lalu, dimana Edhie Baskoro Yudhoyono hadir dan menyampaikan orasi dukungannya kepada Andi.
Selain dihadiri putra Presiden Yudhoyono, pada deklarasi pencalonan Andi juga dihadiri sejumlah anggota Kabinet Indonesia Bersatu II dari PD.
Sementara pada deklarasi Anas Urbaningrum hanya dihadiri beberapa politisi PD, seperti Ahmad Mubarok, Ruhut Sitompul dan Taufik Effendi.
(T.J004/Z003/P003)
Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010