Jakarta (ANTARA News) - Perdana Menteri China Wen Jiabao menunda kedatangannya ke Indonesia yang seharusnya dijadwalkan berlangsung pada 23-24 April karena gempa yang melanda Yushu, Provinsi Qinghai, Rabu (14/4) lalu.

"Indonesia memahami alasan di balik penundaan kunjungan perdana menteri China ke Indonesia. Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa juga telah mengirim surat menyatakan ikut belasungkawa kepada rekannya Menteri Yang Jiechi," kata juru bicara Kementrian Luar Negeri Tengku Faizasyah di Jakarta, Jumat.

Dia mengatakan, persiapan jelang kedatangan Wen Jiabao sebetulnya sudah dilakukan oleh pihak terkait dari dua negara. "Dari 14 perjanjian yang rencananya akan ditandatangani ketika perdana menteri datang ke Indonesia, sekitar tiga atau empat perjanjian sudah dalam tahap finalisasi," katanya.

Namun, dia menekankan penundaan kedatangan Wen Jiabao tidak akan membuat semua persiapan yang sudah dilakukan Indonesia dan China menjadi sia-sia. Sebaliknya, kata dia, penundaan memberikan kesempatan bagi departemen terkait untuk memfinalisasi draft perjanjian yang belum selesai.

Ditanya mengenai penjadwalan ulang kedatangan perdana menteri China ke Indonesia, Faizasyah menyatakan sejauh ini belum ada pembicaraan lebih lanjut mengenai hal tersebut.

Sementara itu, jumlah korban meninggal akibat gempa di Provinsi Qinghai Rabu (14/4) lalu meningkat menjadi 617 orang. Bantuan makanan, tenda dan obat-obatan telah dikerahkan pemerintah China ke lokasi bencana.

Gempa 6,9 skala Richter berpusat di daerah pegunungan yang membagi provinsi Qinghai dengan daerah otonomi khusus Tibet.
(ANT/B010)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010