Jakarta (ANTARA News )- Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Jumat pagi melemah, karena Bank Indonesia (BI) terus berada di pasar menahan gejolak rupiah yang cenderung menguat, akibat aktifnya pelaku asing bermain di pasar uang.
Analis Valas, Rully Nova di Jakarta, Jumat mengatakan, BI masuk pasar untuk menjaga agar gejolak rupiah yang cenderung menguat dapat ditahan dengan melepas cadangannnya.
BI menginginkan rupiah berada di atas angka Rp9.000 per dolar bukan di bawah angka Rp9.000, karena otoritas moneter melakukan intervensi pasar, katanya.
Rupiah, menurut dia sebelumnya sempat berada di bawah angka Rp9.000 per dolar, namun tidak bertahan lama, karena BI meningkat pasokan dana di pasar uang, sehingga rupiah kembali di atas Rp9.000 per dolar.
Apabila BI tidak melakukan intervensi maka rupiah sudah berada di angka Rp8.700 per dolar, ucapnya.
Ia mengatakan, meningkatnya dana asing yang masuk ke pasar mendorong rupiah terus menguat, karena para pelaku asing yang menarik dana di pasar uang Thailand dan menempatkannya di pasar domestik yang dinilai lebih menarik.
Penarikan dana asing di Thailand itu terutama disebabkan ada huruhara yang menimbulkan kekhawatiran pelaku asing, karena itu untuk lebih selamat maka mereka menarik dana dari sana, katanya.
Indonesia, lanjut dia dinilai merupakan pasar potensial yang masih memberikan gain yang tinggi, karena itu dalam tiga bulan saja sudah mencapai angka Rp71,9 triliun.
"Kami optimis pasar domestik masih memberikan keuntungan yang tinggi, karena selisih bunga rupiah terhadap dolar masih cukup besar," ucapnya.(.h-CS/A024)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010