Jakarta (ANTARA) - Kementerian Agama mencanangkan Kampung Zakat di Papua untuk program pemberdayaan bagi desa-desa miskin melalui pembinaan, pembangunan fasilitas dan bantuan finansial dengan dana berbasis zakat, infak dan sedekah.
"Percontohan ini harus benar-benar menjadi contoh, yang nantinya bisa dikloning di tempat lain. Jangan diresmikan lalu hilang," kata Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Saadi dalam sambutan Kampung Zakat di Papua sebagaimana siaran pers yang diterima di Jakarta, Ahad.
Kampung Zakat di Papua beradakcd di Kelurahan Koya Timur, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura. Kampung zakat menjadi bagian yang berjalan seiring dengan Program Percontohan Bimas Islam (Proper BI) yang dijalankan Kemenag sejak tahun 2018.
Program itu mengintegrasikan pembinaan agama dengan pemberdayaan multi aspek yang manfaatnya dapat dirasakan untuk jangka panjang. Kegiatan Kampung Zakat bukan sekadar penyuluhan dan bantuan sosial dengan terdapat muatan moderasi beragama dan memperkuat kesadaran keragaman serta kemajemukan.
Baca juga: Kemenag tetapkan daerah percontohan Kampung Zakat
Baca juga: Desa Sibalaya di Sigi jadi kampung pengelola keuangan haji
Zainut mengatakan Kampung Zakat merupakan salah satu program penting untuk memicu masyarakat yang mandiri dan kuat dengan saling membantu antar elemen. Papua adalah provinsi ketujuh yang mendapat program Kampung Zakat setelah Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Jawa Barat, Riau, Sulawesi tengah dan Aceh
Walikota Jayapura, Benhur Tomi Mano, menyambut baik program Kampung Zakat dan berharap dapat berpengaruh secara signifikan pada pembangunan masyarakat serta meningkatkan kerukunan antar umat beragama.
"Saya berharap program ini bukan seremonial belaka, tetapi dapat mengedukasi dan memberdayakan masyarakat secara berkesinambungan," kata dia.*
Baca juga: Kampung untuk penyintas gempa di Sigi dibangun BPKH-Rumah Zakat
Baca juga: Menteri Agama luncurkan tiga program pelayanan keluarga
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020