Berlin (ANTARA News/AFP) - Jerman menyatakan sangat sedih atas kematian empat tentaranya dalam serangan di Afghanistan pada Kamis.
Menteri Pertahanan Jerman Karl-Theodor zu Guttenberg merampungkan kunjungan dua hari ke Afghanistan dan mengetahui serangan itu ketika ia mendarat di Uzbekistan yang berdekatan dalam perjalanan pulang.
Guttenberg mengatakan dalam sebuah pernyataan, ia "sangat sedih" atas berita tersebut dan ia dan kepala staf militer Volker Wieker akan kembali ke kota Mazar-i-Sharif di wilayah utara "untuk bersama tentara kami".
Empat tentara Jerman tewas di Afghanistan, Kamis, dalam pertumpahan darah terakhir yang meningkatkan penentangan terhadap misi yang tidak populer itu, demikian diumumkan Berlin.
Pemerintah mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tentara-tentara itu sedang melakukan perjalanan dari kota Kunduz ke Baghlan, kubu pertahanan Taliban, di Afghanistan utara. Patroli itu diserang dengan granat anti-tank atau rudal, kata sumber militer.
Korban terakhir itu berjatuhan kurang dari dua pekan setelah tiga tentara Jerman tewas di dekat Kunduz, dan menjadikan 43 seluruhnya yang tewas di Afghanistan sejak pengerahan Jerman yang diperselisihkan dimulai pada 2002.
Kematian pada 2 April telah mendorong kecaman cepat atas kondisi peralatan yang disediakan bagi militer dan kementerian pertahanan Kamis mengumumkan bahwa mereka telah memesan 60 kendaraan lapis baja baru untuk digunakan di Afghanistan.
Berlin telah menandatangani kontrak untuk kendaraan Eagle IV dengan perusahaan Swiss Mowag, dan merencanakan untuk memesan 90 lagi pada 2011, kata seorang jurubicara kementerian itu pada AFP, mengkonfirmasi laporan di harian Financial Times Deutschland (FTD).
Jerman ingin mengganti sekitar 600 dari 975 kendaraan lapis bajanya yang sekarang ini di Afghanistan "secepat mungkin" karena situasi keamanan yang memburuk, menurut surat dari kementerian pertahanan pada parlemen seperti dikutip oleh FTD.
Bagaimanapun laporan media menyatakan tentara-tentara yang tewas Kamis, dalam konvoi yang juga mencakup tentara Belgia dan Afghanistan, itu melakukan perjalanan dengan sebuah Eagle IV.
Eagle IV berbobot 7,5 ton adalah lapis baja yang lebih besar dan lebih tebal ketimbang banyak kendaraan yang sekarang ini digunakan oleh 4.300 tentara Jerman. Mowag adalah salah satu unit dari pembuat persenjataa AS General Dinamics.
Guttenberg telah mengatakan bahwa ia menginginkan 150-200 kendaraan lapis baja baru dikirim ke Afghanstan tahun ini.
Menurut situs Internet kementerian pertahanan, ia mengatakan bahwa Jerman akan mendapatkan artileri baru dan juga sistem rudal anti-tank.
Jerman memiliki kesatuan terbesar ketiga di Afghanistan setelah AS dan Inggris. Parlemen telah menyetujui 850 tentara lainnya pada Februari, menyusul keputusan Presiden AS Barack Obama untuk mengirim 30.000 tentara lagi ke Afghanistan.
Komandan tentara AS dan NATO di Afghanistan, Jenderal Stanley McChrystal, akan berkunjung ke Jerman pekan depan dan menurut laporan akan minta Berlin untuk memberikan "sumbangan penting" pada serangan yang direncanakan terhadap Taliban akhir tahun ini. (S008/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010