Mana daerah yang penanganannya baik, itu harus dicontohBandung (ANTARA) -
Karena, sejauh ini kasus baru terkonfirmasi COVID-19 setiap harinya terus ada, mulai dari belasan hingga puluhan, di mana berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Bandung, kasus kumulatif COVID-19 di Ibu Kota Provinsi Jawa Barat itu sudah mencapai angka 2.181 pada Sabtu (7/11) 2020.
"Mana daerah yang penanganannya baik, itu harus dicontoh. Yang saya tahu Surabaya itu relatif bagus ya, pelacakannya termasuk untuk orang kota perlakuannya bagaimana, orang dari luar kota diperlakukan bagaimana, nah seperti itu, itu bisa dijadikan model," kata Cecep saat dihubungi di Bandung, Minggu.
Dia juga menyampaikan langkah yang diambil Pemkot Bandung untuk melakukan pemeriksaan COVID-19 secara masif sudah tepat. Namun apabila angka kasus terus bertambah, menurutnya tidak bisa tetap dibiarkan.
Selain itu, ia juga meminta Pemkot Bandung untuk terus mengingatkan masyarakat akan bahayanya COVID-19 serta melakukan penindakan bagi pelanggar.
Baca juga: Wali Kota Bandung sesalkan ada 1.500 telepon iseng ke layanan COVID-19
Baca juga: 43 tenaga kesehatan di Bandung positif COVID-19, sebut Dinkes
Alasannya, kata dia, saat ini di masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), sebagian masyarakat nampak semakin abai terhadap kedisiplinan protokol kesehatan COVID-19.
"Kebijakan juga harus tetap diingatkan kepada semua komponen, kelihatannya di Kota Bandung dan di tempat lain, peringatan ke masyarakat juga semakin kurang ya kelihatannya. Tidak seperti saat awal-awal AKB," katanya.
Meski begitu, menurutnya tugas penanganan COVID-19 adalah kewajiban bersama dan bukan hanya pemerintah. Untuk itu, ia juga mengimbau pemerintah agar mengajak seluruh elemen tokoh masyarakat guna bersama menangani COVID-19.
Baca juga: Dalam 1,5 bulan, positif COVID-19 Kota Bandung bertambah 1.000 orang
Baca juga: Meski kasus COVID-19 melonjak, Kota Bandung masih zona oranye
Baca juga: Sekda Kota Bandung : PSBB akan sia-sia jika masyarakat tak berdisiplin
Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020