London (ANTARA News) - Arsene Wenger mengakui impian tim asuhannya, Arsenal, meraih gelar juara telah hancur setelah kalah 2-1 di Stadion White Hart Lane, kandang Totenham Hotspurs dalam derbi London Utara, Rabu (14/4).

Akibat kekalahan itu poin Arsenal memang terpaut enam angka dari Chelsea, pemimpin klasemen sementara Liga Primer Inggris, dengan hanya empat pertandingan tersisa.

Akan tetapi Wenger menekankan pasukannya akan tetap berjuang walau sadar peluang mereka telah hilang.

"Kami sangat tidak mungkin memenangkannya tetapi kami akan terus berjuang. Anda tidak akan tahu, bahkan satu poin tidak akan pernah cukup," Wenger menegaskan.

Mengomentari perjalanan mereka di musim 2009/2010 pria Perancis itu mengatakan laskar mudanya gagal bersaing dengan tim-tim papan atas Liga Inggris karena mereka belum matang.

"Dalam perburuan gelar kami kalah di laga-laga penting dan itu menunjukan bahwa kami belum benar-benar matang," kata Wenger.

"Jika ingin memenangkan gelar juara Anda tidak boleh kalah dalam pertandingan seperti ini. Banyak yang harus dilakukan agar bisa juara," katanya melanjutkan.

Di pertandingan penentuan itu gol dari penyerang sayap muda Totenham, Dany Rose dan Gareth Bale mengamankan tiga poin untuk tuan rumah sementara Arsenal hanya bisa membalas lewat Nicklas Bendtner di menit 85.

Wenger memang sempat menarik napas lega ketika penyerang asal Belanda, Robin van Persie masuk di babak kedua setelah lima bulan absen karena cidera ligamen.

"Van Persie belum menendang bola dalam lima bulan dan Anda bisa melihat ia membawa perbedaan dan spesial bagi tim," katanya.

Wenger juga mengakui cederanya beberapa pemain kunci menjelang akhir-akhir turnamen membawa kesialan bagi mereka.

Tetapi melihat harapan Arsenal hancur di kaki pemain Totenham untuk pertama kalinya sejak 1999, berat bagi Wenger untuk menerimanya.

"Kami kurang beruntung ketika gawang kami dibobol gol pertama karena sebenarnya kami tidak berada di bawah tekanan di babak pertama. Kami punya banyak menguasai bola tetapi tidak bisa mengubahnya menjadi ancaman yang berbahaya," ia menyesalkan.

"Sampai Persie masuk dan mengubah permainan, kami masih menguasai bola lebih lama tetapi semuanya tidak efisien karena operan-operan kami sangat lambat," ulas Wenger.

Hati Wenger semakin hancur melihat pamain belakangnya, Thomas Vermaelen harus absen dalam dua atau tiga minggu karena bermasalah dengan otot betisnya.

Sementara pelatih Tottenham, Harry Redknapp melihat kebangkitan anak-anak asuhannya itu sebagai pelipur lara setelah dikalahkan oleh Portsmouth di semifinal Piala FA, Minggu (11/4).

Kemenangan Tottenham semakin mendekatkan mereka dengan Manchester City di posisi empat, yang kini hanya terpaut satu angka. Kedua tim itu bersaing masuk ke empat besar untuk menjamin satu tempat di zona liga Champions.

"Telah 11 tahun lamanya sejak kami mengalahkan mereka di liga, jadi ini adalah hasil yang luar biasa," kata Redknapp.

"Tetapi kami menunjukan karakter yang hebat dan anak-anak sangat luar biasa sepanjang tahun ini. Bermain seperti itu setelah kalah dari Portsmouth di stadion Wembley adalah fantastik," Redknapp berujar jumawa.

"Kami seri dengan Arsenal dua kali di tahun lalu, tetapi saya mengatakan kepada para pemain jika menang kami akan berpeluang ke posisi ke empat," ia menjelaskan.

Redknapp tetap waspada dalam persaingan mereka dengan Manchester City dan Aston Villa yang bercokol di posisi enam.

"Manchester City punya pasukan yang mumpuni, Aston Villa akan melakukan apa saja untuk mengejar kami, sementara dengan LIverpool kami masih di posisi aman. Kami bisa mengakhiri liga di atas mereka padahal tidak ada seorang pun yang pernah meramalkan itu di awal musim," tegas Redknapp.

"Kami merengsek masuk di sana. Kami tetap harus menatap ke depan. Kami masih berada dalam jalur dan kami masih punya kesempatan," pungkas Redknapp. (BER/A024)


Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010