Jakarta (ANTARA News) - Tersangka kasus suap dan pencucian uang, Sjahril Djohan, menyatakan siap dikonfrontir dengan siapa pun dalam kasus rekening Rp25 miliar milik Gayus Tambunan, staf Ditjen Pajak.
"Kalau mau dikonfrontir, kita bersedia dengan siapa saja," kata pengacara Sjahril, Hotma Sitompul, usai mendampingi pemeriksaan kliennya di Mabes Polri di Jakarta Selatan, Kamis.
Namun Hotman menegaskan bahwa jika nantinya ada konfrontir maka kliennya hanya mau jika dilaksanakan di Mabes Polri dan bukan tempat lain.
"Konfrontir itu harus di kantor penyidik. Jangan di cafe karena kita bukan orang cafe," katanya.
Hotma juga mengatakan, secara hukum kliennya punya hak untuk tidak menjalani pemeriksaan karena sedang sakit, namun karena itikad baik maka kliennya mau diperiksa.
"Dia itu sakit dan ada itikad baik untuk klarifikasi. Secara hukum, dia bisa meminta dihentikan pemeriksaan," katanya.
Hotma mengaku jika kliennya ada peran dalam kasus Gayus namun yang menjadi tanda tanya adalah apakah peran itu melanggar hukum atau tidak.
Sjahril menyerahkan diri ke Mabes Polri, Selasa (13/4) setelah beberapa saat tinggal di Australia,.
Polri telah menahan dia karena diduga terlibat kasus Gayus yakni ikut merencana pencucian uang Gayus, ikut serta dalam pemalsuan dokumen dan percobaan suap.
Dalam kasus ini, Polri juga telah menahan Gayus, Andi Kosasih, Kompol Arafat, AKP Sri, Alif, Lambertus, Robertus Santonius dan Haposan Hutagalung.
(T.S027/E001/S026)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010