Kuala Lumpur (ANTARA) - Kementrian Kesehatan Malaysia (KKM) melaksanakan Perintah Kawalan Pergerakan Bersyarat (PKPB) di sejumlah negara bagian semenanjung selama empat Minggu pada 9 November - 6 Desember 2020 kecuali Kelantan, Pahang dan Perlis.
"Dengan pelaksanaan PKPB ini membolehkan KKM melaksanakan tes secara tersasar dan mengurangi pergerakan dalam kalangan komunitas disamping untuk mengekang penularan COVID-19 di wilayah-wilayah ini," ujar Menteri Pertahanan Malaysia, Datuk Sri Ismail Sabri Yaakub di Putrajaya, Sabtu.
Sejumlah negara bagian di semenanjung adalah Kedah, Pulau Pinang, Perak, Negeri Sembilan, Melaka, Johor, Terengganu serta Kuala Lumpur, Putrajaya, Selangor dan Sabah yang sudah menjalani PKPB dan berakhir 9 November 2020.
Standar Operasional Prosedur (SOP) selama PKPB ini pergerakan (mobilitas) keluar masuk/merentas daerah dan negara bagian tidak dibenarkan kecuali bagi kasus-kasus darurat dan perlu mendapat izin dari PDRM.
Bagi pekerja yang perlu merentas daerah, mereka perlu menunjukkan izin kerja atau surat izin dari majikan.
"Hanya dua orang saja dari sebuah rumah dibenarkan keluar untuk membeli barang keperluan. Individu yang berisiko tinggi dan kanak-kanak tidak dibenarkan keluar ke kawasan umum, terbuka dan sesak," katanya.
Kemudian semua sekolah, institusi pendidikan tinggi, institut latihan kemahiran, TK dan pusat tahfiz adalah ditutup.
"Aktivitas-aktivitas keagamaan di masjid dan surau seperti laungan azan, sholat lima waktu dan sholat Jumat akan ditentukan oleh pihak berkuasa agama di masing-masing negara bagian," katanya.
Selain semua aktivitas sosial dan budaya tidak dibenarkan, pusat-pusat hiburan dan kelab malam juga tidak dibenarkan, semua kegiatan ekonomi dibenarkan beroperasi seperti biasa mengikut SOP yang telah ditetapkan.
"Restoran/kedai makan secara dine-in (makan di dalam) dibatasi dua hingga empat orang satu meja dengan SOP tempat makanan yang telah ditetapkan. Walau bagaimanapun, pembelian makanan dianjurkan secara 'take away/delivery/drive thru'," katanya.
Waktu operasi SPBU mulai jam 06.00 pagi hingga 22.00 malam (kecuali di tol dibenarkan beroperasi 24
jam).
"Pengangkutan umum seperti bus, bus ekspres, LRT, taksi/ e-hailing (maksimum dua penumpang) dibenarkan
beroperasi dari jam 6.00 pagi hingga 12.00 tengah malam," katanya.
Kendaraan yang membawa pekerja boleh membawa penumpang seperti ditetapkan sebelum ini.
Sektor perikanan, ladang, pertanian, peternakan dan semua yang berkaitan dengan rantaian makanan dibenarkan beroperasi.
"Waktu operasi klinik, rumah sakit pemerintah dan swasta dibenarkan 24 jam manakala apotik dan kedai obat-obatan
mulai 08.00 pagi hingga 11.00 malam," katanya.
Baca juga: Muhyiddin : Malaysia tidak melakukan "total lockdown"
Baca juga: Asosiasi Medis Malaysia tolak darurat nasional
Baca juga: Dua provinsi dan dua wilayah Malaysia terapkan WFH
Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2020