"Pegunungan Arfak ini punya potensi pariwisata, potensi pertanian juga. Kalau dua sektor digenjot, beberapa tahun ke depan pasti bisa setara bahkan lebih maju dari daerah lain," ucap Gubernur di Manokwari, Sabtu.
Menurut gubernur kendala utama yang dialami kabupaten tersebut saat ini infrastruktur transportasi. Pemerintah baik kabupaten, provinsi maupun pusat terus memberikan perhatian pada bidang tersebut.
Baca juga: Papua Barat sambut baik perekrutan 1.000 putra Papua bekerja di BUMN
"Terutama jalan dan jembatan, kalau ini sudah teratasi arus transportasi ke Pegunungan Arfak akan lancar. Untuk Pegunungan Arfak infrastruktur jalan dan jembatan merupakan kebutuhan mendesak," ucap Dominggus lagi.
Dia juga berharap pembangunan sumber daya manusia (SDM) di daerah tersebut terus ditingkatkan. Masyarakat lokal diharapkan mampu mengelola seluruh potensi sumber daya alam di daerah itu.
Kepala Suku Besar Arfak ini pun menekankan masyarakat tidak menjual tanah yang dimiliki. Hal itu sebagai aset untuk investasi jangka panjang.
"Tanah yang ada itu dijaga untuk investasi karena banyak yang bisa dilakukan kalau transportasi sudah lancar. Bisa untuk bangun usaha, apalagi kalau nanti sektor pariwisata sudah terbuka," katanya lagi.
Dominggus menambahkan saat ini Pemprov Papua Barat sedang mendorong kabupaten itu menjadi sentra kopi. Pengembangan terus dilakukan dan ratusan hektare lahan sudah ditanami bibit kopi sejak beberapa tahun lalu.
"Kopi Arabika Arfak itu sudah ada sejak dulu dan kini sudah mendapat sertifikat indikator geografis dari Kementerian Hukum dan HAM," katanya lagi.**
Baca juga: Masyarakat adat Kawe Raja Ampat perkuat perlindungan sumber daya alam
Baca juga: Tiga daerah Papua Barat disarankan jadi fokus pengendalian COVID-19
Pewarta: Toyiban
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020