London (ANTARA News) - Harga minyak "rally" Rabu setelah penurunan tidak terduga dalam cadangan minyak mentah Amerika Serikat, pengguna energi terbesar dunia, kata dealer.
AFP melaporkan, pasar juga bereaksi terhadap pemberitaan bahwa Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) memperkirakan pertumbuhan tipis dalam permintaan minyak dunia tahun ini.
Selain itu juga adanya pengumuman kelompok minyak Inggris-Belanda, Shell bahwa perusahaan itu telah mengurangi produksi minyak mentahnya di Nigeria.
Kontrak utama New York untuk minyak mentah jenis "light sweet" pengiriman Mei, naik 1,84 dolar menjadi 85,89 dolar per barel. Sementara minyak mentah "Brent North Sea" juga untuk pengapalan Mei naik 1,51 dolar menjadi 86,23 dolar per barel dalam perdagangan di London.
Departemen Energi AS (DoE) Rabu mengumumkan bahwa cadangan minyak mentah AS mengalami penurunan 2,2 juta barel pekan lalu, sedangkan para analis memperkirakan kenaikan 1,1 juta barel.
Sebelumnya, OPEC tetap mempertahankan prediksi untuk pertumbuhan permintaan minyak. "Nadi ekonomi dunia masih berubah-ubah yang akan menentukan permintaan minyak global tahun ini," kata OPEC dalam laporan April-nya.
"Berbagai aktivitas ekonomi di Amerika Serikat masih memerankan kartu untuk pertumbuhan permintaan minyak dunia dengan memperkirakan pada 2010 tumbuh 0,9 juta barel per hari atau 1,1 persen menjadi rata-rata 85,2 juta barel per hari," kata laporan itu.
Pada Selasa, Badan Energi Internasional (IEA) yang berbasis di Paris menaikkan prediksi untuk permintaan minyak tetapi memperingatkan risiko potensial terhadap pemulihan ekonomi yang ditunjukkan dengan biaya energi yang tinggi.
Harga minyak di atas 80 dolar per barel dapat menghambat pemulihan ekonomi, kata IEA.(S004/A023)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010