Teknik baru untuk merangkai seluruh peta genetika sel membantu tim memperkirakan perubahan yang diperlukan bagi kanker untuk menyebar dan membunuh, sebagaimana dikutip dari Reuters.
Temuan tersebut mungkin mengarah kepada percobaan baru dan perawatan baru bagi kanker, mereka melaporkan di jurnal Nature.
Rick Wilson dari Washington University di St. Louis dan rekannya telah menjadi pelopor upaya untuk pertama kali merangkai seluruh genome manusia dan sekarang bermacam jenis sel yang ketularan penyakit.
Mereka meneliti DNA pada empat sampel dari perempuan yang berusia 44 tahun dan meninggal ketika kanker "triple negative"-nya menyebar ke otaknya. Kanker jenis itu secara tidak seimbang mempengaruhi perempuan lebih muda yang berkulit hitam.
"Kami, saat bergerak maju, akan membandingkan genome dari banyak pasien dengan jenis kanker yang sama untuk menemukan perubahan genetika umum. Pemahaman kanker secara menyeluruh ini dapat membantu dalam pengembangan pendekatan baru dalam perawatan dan diagnosis kanker," katanya.
Sampel tersebut memperlihatkan kanker sama rumitnya sebagaimana telah diramalkan oleh banyak ahli dan memperlihatkan bahwa perancangan obat untuk mengincar satu atau dua mutasi tampaknya tak bermanfaat.
Pasien itu, perempuan pertama Amerika-Afrika yang seluruh gennya telah diperiksa, telah menjalani kemoterapi dan radiasi, tapi tumor tersebut tetap menyebar dan ia meninggal dalam waktu satu tahun setelah didiagnosis.
Mereka menemukan 20 mutasi yang tidak umum pada tumor awal dan dini tapi sangat umum pada tumor yang muncul di luar payudara.
"Ini menunjukkan bahwa subset kecil sel dengan mutasi yang mematikan membebaskan diri dari tumor primer, beredar di tubuh, menetapkan tempat menetap di organ lain dan tumbuh secara agresif," kata Dr. Matthew Ellis, peneliti lain dari Washington University yang mengerjakan studi tersebut, dalam satu pernyataan.(C003/A024)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010