Washington (ANTARA News/AFP) - Dana Moneter Internasional (IMF), Rabu, mengatakan, pihaknya memperkirakan tingkat pengangguran yang tinggi terus berlanjut di negara-negara maju sampai akhir 2011, pada tingkat rata-rata sembilan persen.

"Pengangguran tinggi terus-menerus mungkin menjadi tantangan kebijakan utama yang dihadapi negara-negara ini karena pemulihan mendapatkan traksi," kata badan yang berpusat di Washington dalam sebuah laporannya.

"World Economic Outlook" IMF memproyeksikan bahwa kemajuan perekonomian akan sulit untuk menciptakan lapangan kerja yang cukup -- bahkan ketika ekonomi mereka pulih -- untuk memenuhi perluasan tenaga kerja.

Menurut proyeksi IMF "tingkat pengangguran tetap tinggi -- sekitar sembilan persen -- sampai akhir 2011.

"Selain itu tingkat pengangguran masih meningkat, sekalipun pekerjaan mulai tumbuh, mengingat ekspansi berkesinambungan dari angkatan kerja."

Belajar dari resesi global sebelumnya, IMF memperingatkan Amerika Serikat, negara-negara Eropa, dan Jepang bahwa mereka harus berbuat lebih banyak untuk mulai meningkatkan pasar kerja.

"Prospek pengangguran tinggi terus-menerus meningkatkan kebutuhan untuk kebijakan memulai penciptaan lapangan kerja," kata laporan itu, menambahkan bahwa subsidi mempekerjakan sementara bisa membantu.

Itu adalah kebijakan yang didukung Presiden Barack Obama, yang telah menawarkan rabat pajak untuk majikan yang bersedia untuk menampung pengangguran jangka panjang.

Meskipun perekonomian AS menciptakan 162.000 pekerjaan pada Maret, kenaikan terbesar dalam tiga tahun, tingkat pengangguran tetap bertahan pada kisaran 9,7 persen.

Sejak resesi dimulai pada Desember 2007, sekitar delapan juta orang Amerika kehilangan pekerjaan mereka. Sekitar 15 juta orang Amerika masih menganggur.

Situasi ini sama suramnya di sebagian besar Eropa. Pada kuartal terakhir 2009, Spanyol melaporkan tingkat pengangguran sebesar 18,83 persen. (A026/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010