Jakarta (ANTARA) - Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) siap memberikan perlindungan bagi para saksi yang melihat dan mengetahui terkait pelaku dugaan pembakaran Halte TransJakarta di Kawasan Sarinah, Jakarta Pusat.
LPSK juga mendorong para saksi untuk tidak takut melapor dan memberikan keterangan demi terungkapnya motif, alat bukti, dan pelaku dalam peristiwa yang terjadi di tengah unjuk rasa penolakan Undang-Undang Cipta Kerja, Kamis (8/10).
Baca juga: Sejumlah halte Transjakarta alami kerusakan pascademo
Wakil Ketua LPSK Edwin Partogi dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu, mengatakan proses hukum terhadap pelaku harus ditegakkan sesuai dengan aturan yang berlaku.
"Mendukung kepolisian mengusut tuntas kasus tersebut dan menyatakan siap berkoordinasi perihal perlindungan para saksi yang ingin memberikan informasi agar dapat mendapat jaminan perlindungan," kata Edwin.
Baca juga: Anies sebut tiga dari 46 halte TransJakarta rusak harus rombak total
Edwin menegaskan lembaganya membuka diri apabila ada saksi pada dugaan kasus pembakaran Halte TransJakarta yang ingin mengajukan permohonan perlindungan.
Perlindungan kepada para saksi, kata dia, penting dilakukan agar mereka bisa merasa lebih tenang dalam memberikan keterangan.
"Kami berharap saksi bisa dengan aman memberikan keterangan tanpa rasa cemas dan ancaman," tuturnya.
Baca juga: Anies sebut TransJakarta tanggung biaya perbaikan halte rusak
Selain itu, ia juga mengharapkan aksi destruktif tersebut tidak terulang kembali di masa yang akan datang. Menurut dia, peristiwa pembakaran Halte TransJakarta itu justru merugikan masyarakat umum yang hendak beraktivitas menggunakan fasilitas publik.
Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2020